Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Mempelajari Budidaya Salak di Desa Oro-oro Ombo Pronojiwo Lumajang

Diperbarui: 1 November 2022   00:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Salak pondoh adalah salah satu buah khas dari Indonesia, terutama wilayah Desa Oro-oro Ombo, Pronojiwo. Buah ini cukup digemari oleh banyak orang. Bahkan produk salak ini sudah banyak yang mulai dieksport untuk dijadikan produk olahan dalam bentuk yang lain. Semakin tingginya permintaan akan buah salak ini, tentunya menuntut para petani salak untuk lebih mengefektifkan pembudidayaan salak yang dilakukan. 

Bapak Ali Mukhtar biasa di sapa cak Begeh adalah salah satu pemilik kebun salak di Desa Oro-oro Ombo Dusun Kebonan, beliau menjelaskan budidaya salak yang efektif, akan berimbas kepada hasil panen yang yang jauh lebih berkualitas dan juga lebih banyak. Pemilihan bibit yang tepat akan mempengaruhi hasil salak yang didapatkan. Bibit bisa diperoleh dengan memakai biji yang sudah disemai. 

Namun cara ini akan seringkali membuat hasil panen tanaman salak yang baru berbeda dengan induknya. Pemilihan bibit yang tepat adalah dengan cara vegetatif, sebab anda akan bisa mendapatkan kualitas buah salak sama dengan indukan yang anda pilih. 

Menanam salak pondoh lebih baik disesuaikan dengan musim yang tepat, yaitu pada bulan November, dan salak bisa berbuah pada sekitar bulan Desember hingga Februari. 

Dan juga harus memperhatikan jumlah dari setiap bibit yang ada di dalam lubang. Saat menanam bibit tersebut, dan harus menimbunnya dengan tanah yang sudah mengandung pupuk dan jangan lupa disiram.

Dalam pemeliharaan ini, perlu dilakukan sebuah penyulaman, yaitu penggantian bibit yang mati dengan bibit yang baru. Selain itu anda juga memeperhatikan bibit yang mana saja yang akan tumbuh dengan baik dan juga menghasilkan buah. 

Apabila melihat bibit yang tidak baik dalam pertumbuhannya, maka bisa segera menyulamnya agar hasil panen bisa lebih maksimal. Selain itu, pemupukan juga harus teratur, serta juga pemberantasan hama tanaman perlu benar-benar diperhatikan.

Menurut bapak Lisam penghasilan yang di dapatkan dari sekali panen, bisa memanen buah salak sampai 5 kwintal dengan harga standart  per kilo Rp 3000 sedangkan harga tertinggi bisa mencapai Rp 6000 Namun yang menjadi kecewa bagi petani  salak ketika mengalami penurunan harga hingga Rp 2000 per kilo.  

untuk info lainnya, terus ikuti artikel kami.

Team Penulis

KKN Desa Oro-oro Ombo. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline