Lihat ke Halaman Asli

KKN Kelompok 37 Trawas 2024

Tim KKN-P Kelompok 37 Desa Trawas 2024 - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kegiatan Belajar Ecoprint Metode Pounding Sukses Digelar di Cafe Paseban Agung Bersama Kelompok KKN-P 37

Diperbarui: 1 Maret 2024   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi: Pembukaan Acara Edukasi oleh Wihasta

Pada tanggal 10 Februari 2024, di Paseban Agung Trawas, terjadi kunjungan dari Kelompok Tani Pasrujambe Lumajang yang ingin belajar bersama. Tim Wihasta berkolaborasi dengan Kelompok Tani Pasrujambe Lumajang dan dibantu oleh Tim KKN-P 37 dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) dalam menyelenggarakan kegiatan ecoprint dengan metode pounding. Kegiatan yang diadakan di Cafe Paseban Agung tersebut bertujuan untuk mengedukasi kelompok tani, tentang pemanfaatan bahan-bahan ramah lingkungan.

Dokumentasi Pribadi: Kelompok Tani Pasrujambe mencoba metode pounding

"Tujuan kedatangan kelompok tani ini adalah untuk belajar berbagai ilmu baru. Semoga hal ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kami" ujar salah satu anggota Kelompok Tani Pasrujambe.Kelompok Tani Pasrujambe Lumajang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan tujuan untuk mempelajari cara-cara baru dalam memanfaatkan sumber daya alam yang nantinya dapat dijadikan sebagai ide usaha. Sementara itu, Mahasiswa Kelompok KKN-P 37 ikut serta belajar dan memberikan bantuan kepada Tim Wihasta dalam mempraktekkan metode pounding ecoprint. Rombongan Pasrujambe tersebut antusias dalam mengikuti kegiatan dengan menanyakan berbagai pertanyaan dan ikut serta mempraktikkan metode pounding.

Dokumentasi Pribadi: Tim KKN-P 37 mempraktikkan metode pounding


Dalam kegiatan ini, bahan-bahan yang disiapkan meliputi 2 lembar plastik, 1 palu, daun-daunan, dan totebag kanvas. Proses ecoprint dimulai dengan memasukkan daun dan plastik ke dalam totebag. Plastik tersebut berfungsi sebagai alas agar warna dari daun tidak tembus ke totebag. Kemudian, totebag tersebut dipukul secara perlahan-lahan menggunakan palu di bagian luar hingga warna dari daun mulai keluar dan menempel pada kanvas.

Untuk menjaga agar warna tetap awet, totebag tersebut direndam menggunakan air tawas. Proses ini bertujuan untuk mengikat warna yang telah ditransfer dari daun ke kanvas, sehingga warna tersebut tidak mudah pudar.

Dokumentasi Pribadi: Hasil Ecoprint metode pounding

Kegiatan ecoprint metode pounding ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijak. Kolaborasi antara Tim Wihasta, Kelompok Tani Pasrujambe Lumajang, dan Tim KKN-P 37 diharapkan dapat terus berlanjut dalam menyebarkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan bagi keberlangsungan hidup generasi mendatang.

Penyunting: Aris Khuzaini




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline