Seni batik merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang masih terus berkembang sampai saat ini. Batik merupakan warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya agar tidak dapat diklaim oleh negara asing sebagai warisan budayanya. Desa Olean memiliki potensi kesenian yang begitu aktif di bidangnya masing – masing seperti tari, batik, pengrajin topeng, dan pandai besi. Motif batik di Desa Olean seperti trisula, topeng, dan tanaman jarak dapat menjadi simbol bagi desa Olean.
Kesenian batik di Desa Olean ini dikerjakan oleh kelompok disabilitas desa (KDD). Batik yang dikerjakan menggunakan dua metode yakni metode cap dan metode tulis. Metode cap adalah metode yang menggunakan canting cap, dengan pengaplikasiannya berupa canting cap dicelupkan ke dalam malam, lalu di torehkan di atas kain yang akan di batik, sedangkan Metode tulis menggunakan alat yang bernama canting untuk menorehkan cairan malam atau lilin ke kain yang akan dibuat suatu pola.
Pengerjaan batik di Desa Olean ini juga dibiayai oleh kepala desa sebagai bentuk dukungan terhadap KDD yang juga sebagai pengrajin batik di Desa Olean. Pada produksi batik kali ini KDD dibantu pengerjaanya oleh KKN 218 Universitas Jember. Pembuatan motif batik ini desain oleh kelompok KKN 218, yakni dengan memadukan ketiga motif yang menjadi simbol desa Olean yakni trisula, topeng, dan tanaman jarak.
Proses pembuatan batik diawali dengan menggambar di kertas terlebih dahulu, setelah itu dilakukan penjiplakkan pada kain yang akan dibuat batik. Proses pencantingan kebanyakan dilakukan oleh kelompok KDD, dikarenakan untuk menghindari kesalahan pada saat mencanting seperti malamnya tidak menembus kain, malamnya menggumpal, malamnya menetes pada kain, dan kesalahan lainnya.
Akan tetapi, untuk proses pengecatan dan pewarnaan dibantu oleh mahasiswa KKN Universitas Jember. Mahasiswa KKN Universitas Jember juga ikut membantu pada saat pembuatan batik dengan metode cap, dikarenakan caranya yang mudah juga proses pembuatannya yang cepat, karena untuk metode tulis sendiri umumnya memakan waktu yang cukup lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H