Lihat ke Halaman Asli

KKN UGM JT261

Tim KKN PPM UGM Periode 4 JT261

Mahasiswa KKN-PPM UGM Paparkan Solusi Permasalahan Kelumpuhan Ternak dengan Mineral Block

Diperbarui: 13 Februari 2020   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN-PPM UGM Paparkan Solusi Permasalahan Kelumpuhan Ternak

Tim mahasiswa KKN-PPM UGM periode 2019-2020 mengadakan penyuluhan dalam rangka mengatasi permasalahan penyakit kelumpuhan pada ternak, Sabtu, 1 Februari 2020 di Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. Desa Sruni tersebut merupakan salah satu desa sentra ternak sapi, dimana penyakit kelumpuhan pada ternak tersebut banyak terjadi pada sapi perah di peternakan rakyat. Permasalahan kelumpuhan ternak tersebut sering kali terjadi pada ternak betina yang akan melahirkan. 

Selain masalah kelumpuhan tersebut, para peternak juga mengeluhkan terkait produksi susu dari ternak mereka yang tergolong rendah. Berangkat dari permasalahan tersebut, tim mahasiswa KKN-PPM UGM unit JT-261 mencoba memberikan solusi berupa pemberian alternatif pakan tambahan untuk ternak perah, khususnya sapi.

Penyuluhan yang diadakan oleh tim mahasiswa KKN-PPM UGM menyasar kepada anggota kelompok tani dan karang taruna Desa Sruni. Acara diawali oleh sambutan dari Damar selaku ketua Karang Taruna Desa Sruni, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan sanitasi ternak dan kandang oleh Kinahanan Farras Ammar selaku koordinator mahasiswa kluster Agro. 

Penyuluhan sanitasi ternak dan kandang tersebut diberikan karena masih banyak peternak yang belum memperhatikan kebersihan kandang dan ternaknya, sementara sanitasi merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas susu yang dihasilkan oleh sapi perah.

"Kandang yang kotor akan berakibat buruk terhadap kesehatan ternak. Kotoran dapat mencemari ambing sapi sehingga rentan terkena radang ambing. Ternak yang sakit akan menurun produksi susunya, susu juga dapat menurun kualitasnya akibat terpapar bakteri. Selain kebersihan kandang, kebersihan saat pemerahan juga tidak kalah penting supaya kualitas susu tetap terjaga", ucap Kinahanan.

Mahasiswa KKN-PPM UGM Paparkan Solusi Permasalahan Kelumpuhan Ternak

Penyuluhan kemudian dilanjutkan dengan pelatihan cara membuat mineral block sebagai alternatif pakan tambahan untuk ternak perah. Mineral block merupakan pakan sumber mineral yang dibutuhkan ternak selama kebuntingan dan menyusui. Mineral block dibuat dengan bahan garam krosok, semen, air, dan dapat ditambahkan premix mineral agar kandungan mineralnya semakin lengkap. 

Bahan-bahan yang telah dicampur kemudian dicetak ke dalam paralon ukuran 1 hingga 1,5 inch dan dibiarkan mengering. Mineral block dikeluarkan dari cetakan saat setengah kering, kemudian setelah kering sempurna dapat digantungkan di kandang agar dikonsumsi oleh ternak.

"Mineral block dapat mengatasi masalah kelumpuhan akibat ternak kekurangan kalsium saat masa kebuntingan. Kalsium juga dibutuhkan dalam produksi susu, sehingga mineral block juga dapat meningkatkan produktivitas sapi perah", ujar Kinahanan sembari mengajarkan langkah-langkah pembuatan mineral block.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara hadirin dengan mahasiswa. Hadirin tampak antusias dengan berbagai macam pertanyaan yang dilontarkan seputar isi penyuluhan dan juga berbagai hal terkait ternak sapi perah. 

Acara diakhiri dengan penutupan yang dilakukan oleh Damar selaku ketua karang taruna Desa Sruni dan berfoto bersama. Dengan berakhirnya pelaksanaan penyuluhan sanitasi dan pembuatan mineral block tersebut diharapkan para peternak Desa Sruni ke depannya dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan, sehingga permasalahan kelumpuhan dan produktivitas ternak benar-benar dapat teratasi.

Mahasiswa KKN-PPM UGM Paparkan Solusi Permasalahan Kelumpuhan Ternak

Penulis: Kinahanan Farras Ammar (Peternakan)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline