Lihat ke Halaman Asli

KKN UGM JT261

Tim KKN PPM UGM Periode 4 JT261

Kekeringan Melanda Kecamatan Musuk, Peternak Sapi Tatap Perwujudan Edutour di Desa Sruni dengan Optimis

Diperbarui: 5 Februari 2020   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Musuk merupakan salah satu kecamatan di Boyolali yang memiliki masyarakat dengan mata pencaharian yaitu menjadi peternak, dalam hal ini khususnya peternak sapi. Dalam mengembangbiakkan sapi, peternak di daerah Musuk, terutama di Desa Sruni, memiliki sapi perah. Komoditas ini merupakan produk yang berdaya jual tinggi di masyarakat mengingat konsumsi susu sapi dari tahun ke tahun meningkat secara terus menerus. Hal ini tidak lepas dari kecerdasan masyarakat dan sadarnya masyarakat akan pentingnya keseimbangan nutrisi dalam mendukung gaya hidup sehat.

Selain pemanfaatan produk sapi, masyarakat Desa Sruni juga telah mulai bergerak ke arah pengembangan desa wisata berkonsep edutour peternakan sapi. Edutour peternakan sapi tersebut akan dikembangkan menggunakan konsep seperti kampung batik yang terletak di Laweyan, Surakarta. Konsep ini dipilih lantaran dapat memberikan nuansa otentik dan sederhana kepada para pengunjung, serta dapat menggambarkan keadaan asli keseharian peternakan sapi di Desa Sruni.

Target untuk edutour terkait cukup luas, baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara. Dalam rangka diversifikasi objek pariwisata di Jawa Tengah sendiri, edutour di Desa Sruni ini dianggap dapat bisa melengkapi pilihan dari sekian banyak objek wisata yang telah ada. Harapannya selain  menghibur, objek wisata ini juga dapat dijadikan pendidikan dan pemberdayaan. Bagi masyarakat sendiri, hal ini akan memberbanyak mata pencaharian dan membuka kesempatan baru bagi warga Desa Sruni dalam aspek ekonomis.

Namun, merealisasikan edutour peternakan sapi di Desa Sruni tidaklah mudah, terdapat faktor fundamental yang menghambat. Faktor tersebut adalah kekeringan yang dari tahun ke tahun merupakan masalah utama bagi masyarakat Desa Sruni. Kekeringan tersebut menyebabkan peternak sapi di Desa Sruni tidak dapat memandikan sapi ternaknya setiap hari. Hal ini dapat memicu timbulnya penyakit radang ambing atau mastitis terhadap sapi perah. Penyakit tersebut mengakibatkan menurunnya kualitas dan kuantitas dari susu sapi yang diproduksi.

Adapun dalam menghadapi masalah ini, peserta KKN PPM UGM JT-261 beserta masyarakat terus berusaha untuk menyiasati agar masalah terkait dapat ditanggulangi dan ditemukan solusinya. Bersamaan dengan berjalannya kegiatan KKN, gabungan mahasiswa dan kelompok masyarakat tersebut merencanakan pengeboran di beberapa titik strategis desa guna mendapatkan asupan air yang cukup.

Selain itu, untuk mewujudkan edutour dari aspek lain dalam rangka memenuhi standar, direncanakan juga desain baru untuk kandang sapi perah yang merupakan sorotan utama dari edutour tersebut. Dalam perencanaannya, kandang tersebut direncanakan menjadi kandang yang efisien, higenis, dan juga minim biaya perawatan. Dengan memiliki kandang tersebut, diharapkan bahwa edutour Desa Sruni dapat maju dan selangkah lebih dekat lagi menuju keberhasilan dan perwujudan nyata.

Ditulis Oleh: Farros Dhaneswara (Ilmu Hukum), Edith Gina Josephine (Ilmu Hukum), Benedick Adi Christian (Ilmu Hukum)

Disunting Oleh: Diva Sarasvati (Manajemen) & Kinahanan Farras Amar (Peternakan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline