Mojosari 2- Berbagai jejak sejarah guru-guru di dusun Mojosari dalam membentuk karakter religius seorang generasi bangsa. Tanggal 25 November merupakan hari guru nasional sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa guru, baik itu guru TK, SD, maupun guru ngaji.
Desa Mojosari tepatnya di dusun Jumbatan dan dusun Darungan terdapat subuah tokoh guru yang perjuangannya patut di apresiasi peejuangannya. Di dusun Jumbatan terdapat Bu ilmi seorang wanita hebat yang menjadi guru PAUD karna takut pendidikan anak usia dini di dusunnya teehenti. Meskipun tau dirinya tidak memiliki kemampuan yang memadai tapi bu ilmi tetap berusaha keras dan belajar demi bisa memberikan pendidikan yang layak pada anak anak dusun jumbatan.
Di dusun Darungan terdapat Abah sukro seorang guru ngaji yang memiliki semangat tinggi dalam mengajar anak anak di daerahnya, TPQ ini tidak memiliki tempat khusus seperti musollah atau sebuah kelas justru hanya bertempat di rumah sederhana yang di tempati abah Sukro. Dengan semangat tinggi abah sukro dari tahun ke tahun terus mengajar santri-santrinya hingga saat ini tanpa meminta uang SPP atau biaya lainnya, justru beliau sangat ikhlas meskipun tanpa di bayar.
Bu Ilmi dan Abah Sukro hanyalah salah satu contoh dari beribu kisah perjuangan guru yang ada di indonesia, sebuah implementasi tentang ke ihlasan hati dan semangat mencerdaskan anak bangsa. Semoga kedepannya terlahir guru guru hebat lainnya yang bisa meneruskan semangat dan perjuangan dalam menciptakan generasi bangsa yang lebih maju
Nur Fitria
Mahasiswa KKN desa Mojosari 2
