Lihat ke Halaman Asli

KKN MMK 47

Mahasiswa

Guna Meningkatkan Toleransi Antar Umat Beragama, Mahasiswa KKN MMK UIN Walisongo-47 Mengadakan Moderasi Beragama dan Do'a Bersama

Diperbarui: 6 Agustus 2022   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “moderasi” berarti penghindaran kekerasan atau penghindaran keekstreman. Kata ini merupakan serapan dari kata “moderat”, yang berarti sikap  menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem, dan kecenderungan ke arah jalan tengah.

Jadi, ketika kata “moderasi” disandingkan dengan kata “beragama”,  menjadi “moderasi beragama”, maka istilah tersebut berarti merujuk pada sikap mengurangi kekerasan, atau menghindari keekstreman dalam praktik beragama.  

Mahasiswa KKN Mandiri Misi Khusus Kelompok 47 UIN Walisongo Semarang mengadakan acara Moderasi Beragama yang mengusung tema "Ngopi Ala Remaja" Ngolah Pikir Toleransi Beragama dan Doa Bersama. Acara ini diselenggarakan di Aula Balai desa, desa Kalirejo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus pada hari Minggu (24/7/22) yang dihadiri oleh 3 Tokoh besar agama ( Islam, Kristen, dan Budha), Kepala Desa beserta jajarannya, IPPNU, Ansor, karang taruna, dan beberapa masyarakat Desa Kalirejo.

Tujuan mahasiswa KKN MMK Kelompok 47 membuat acara moderasi beragama ialah, untuk meningkatkan sikap Toleransi Beragama antar masyarakat desa khususnya di Desa Kalirejo Undaan Kudus. Konsep acara moderasi beragama, diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia raya, kemudian sambutan-sambutan dari beberapa tokoh agama dan dilanjut penyampaian materi dari narasumber oleh Bapak KH. Rohadi Amin. Mahasiswa KKN kelompok 47 juga mengundang penggerak Gusdurian beliau bapak Triyono, sebagai moderator dalam diskusi ini.

Dok. pribadi

Pembahasan diskusi moderasi beragama berjalan cukup lancar dan khidmat. Beberapa poin penting dalam diskusi diantaranya Toleransi menurut bapak Narasumber  (bapak KH. M. ruhadi Amin) " Toleransi yaitu sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan, yang terpenting dalam toleransi yaitu dapat memahami perbedaan dan tidak memikirkan keegoisan sendiri walaupun kita berbeda agama tapi tetap bisa menyatu".

Toleransi di Kalirejo berjalan luar biasa, seperti ini "contohnya banyak yang terjadi dibeberapa daerah ada saudara kita memiliki sebuah problem, bagaimana peran aktif pemerintah antara masyarakat setempat untuk melindungi hak kehidupan yang adil. Misalnya banyak yang terjadi di kota tempat ibadah kurang ferr tempat ibadah di permainkan. Bagaimana biografi pemerintah untuk masyarakat setempat agar melindungi hak nya.? Tempat pemakaman yang selalu menjadi permasalahan, bagaimana itu untuk mengatasinya?. Jadi setiap kuburan di jadikan satu dimana kristen, buda, islam semuanya sudah di sediakan oleh desa sejak dahulu. Hak dan kewajiban dalam kewarganegaraan, jadi harus mengerti dan membangun toleransi kesadaran dalam diri sendiri". Ucap salah satu tokoh agama Kristen.

Toleransi bisa dimaknai kerukuran agama. Perbedaan agama bisa membawa rohmah jika sama-sama saling menyikapi dengan baik. Untuk menjaga kerukunan bertoleransi hendaknya harus ada perjumpaan dan saling memahami agama masing-masing secara detail.
Ada juga batasan- batasan untuk menjaga toleransi, yang pertama sikap menghargai dan menghormati perbedaan sesama manusia, jika ini diralisasikan insyaAllah akan tentram. yang kedua, cara melerestarikan toleransi generasi muda harus punya wadah. Tanpa ada toleransi maka tidak terwujudnya kerukunan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline