Mahasiswa KKN (MMK) UIN Walisongo kelompok 47 mengunjungi tempat pengasapan ikan yang berada di desa Kalirejo RT 03 RW 03 Undaan kudus.
Kamis (7/7/2022), selain kunjungan, mahasiswa KKN MMK Kelompok 47 mengenali proses pengasapan ikan yang ada di UMKM tersebut. Ibu Nur Jannah merupakan pemilik pengolahan ikan asap ini, ia mendirikan usaha ikan asap sejak 1992 didampingi oleh suaminya yang bernama bapak Suwoyo dan usaha ini masih bertahan hingga sekarang.
Menurut ibu Nur Jannah untuk bisa menjadi UMKM seperti sekarang, pada awalnya meminta bantuan kepada pemerintah. Usaha ini masih tergolong kecil dan belum berkembang luas.
“Pengambilan ikan dari TPI (Tempat Pelelangan Ikan) itu tidak bayar, tetapi jika ambil di pabrik harus bayar secara langsung. Harga ikan yang belum di asap sekitar Rp. 4.000,00. Dahulu untuk mengeluarkan modal hanya bisa sekitar Rp. 30.000 - 40.000,00 namun sekarang sudah bisa mencapai 7-10 juta." Terang ibu Nur Jannah.
Ada berbagai jenis ikan disini yang di usahakan untuk di asapkan yaitu seperti ikan Kuniran/Krisi, ikan Tuna, ikan Pari dan ikan Petek. Semua ikan di bersihkan dengan di cuci dan di buang bagian dalam yang perlu untuk di buang.
Kemudian ikan tersebut di tusuk untuk mempermudah pengasapan, setelah itu ikan di asap kurang lebih 30 menit ataupun sampai sekiranya sudah matang. Untuk proses pembakaran menggunakan jagung.
Hambatan besar yang dialami dalam UMKM pengasapan ikan yakni ketika adanya Covid-19 mengalami penurunan konsumen secara drastis bahkan harga ikan melonjak tinggi menjadi 2 kali lipat sehingga kesulitan untuk membayar para pekerja.
Mahasiswa KKN UIN Walisongo mengamati secara langsung para pekerja dalam melakukan proses pengasapan tersebut.
Melalui proses pengamatan serta turut membantu berlangsungnya proses pengasapan, maka mahasiswa KKN juga mendapatkan pengalaman mengenai pembuatan ikan asap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H