Lihat ke Halaman Asli

Meningkatkan Kreatifitas dan Melatih Bekal Wirausaha KKN MMK UIN Walisongo Adakan Pelatihan Pembuatan Ecoprin

Diperbarui: 31 Agustus 2022   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Temanggung (31/7) Minggu keempat kegiatan Kelompok 39 KKN MMK UIN walisongo yang berlokasi di Dusun Siklatak, Desa Sigedong, Kec. Tretep, Kab. Temanggung diisi dengan program "Pelatihan Ecoprint Media Totebag". 

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Minggu 31 Juli 2022 di Posko KKN Dusun Siklatak yang diikuti oleh anak-anak jenjang TK, SD, hingga SMP dengan pelaksana program kerja yaitu Robbi Mauizzatul Hikmah dari program studi Biologi UIN Walisongo.

Berlatar belakang semakin berkembangnya ilmu sains khususnya Biologi tentu akan menimbulkan manfaat bagi kehidupan manusia terutama dibidang kewirausahaan. Saat ini biologi memiliki peluang besar dalam dunia bisnis, tentunya berkaitan dengan tumbuhan, hewan, maupun manusia. Salah satunya bisnis yang mengacu pada trend eco-friendly atau ramah lingkungan yakni "Ecoprint".

Ecoprint merupakan teknik cetak pewarnaan pada kain secara alami dan sederhana menghasilkan motif yang unik dan otentik menggunakan bagian dari tumbuhan baik akar,batang, daun, maupun bunga yang mengandung pigmen warna. 

Lewat program kerja KKN ini, pelatihan ecoprint bertujuan memberikan pengetahuan, ,melatih ketrampilan dan kreativitas serta meningkatkan jiwa kewirausahaan anak-anak Dusun Siklatak dengan memanfaatkan bahan alam berupa tumbuhan liar disekitar tempat tinggal yang kurang diperhatikan ternyata dapat menghasilkan sebuah karya bernilai ekonomis

Seorang peserta Ajeng yang masih duduk dibangku SD, mengaku merasa senang mendapat kesempatan mengikuti pelatihan ecoprint. "Saya merasa senang sekali mendapat ilmu baru, rasanya seperti belajar membatik secara sederhana menggunakan bahan yang mudah di dapat disekitar" jawabnya

Peserta lain yang juga mengikuti pelatihan ikut menimpali perkataan Ajeng "iya benar perkataan Ajeng, walapun tangan pegal namun tetap senang bisa belajar ecoprint semula tidak mengetahui  apa itu ecoprint sekarang mengetahuinya dan rasanya ingin mencoba kembali setelah ini." Kata Risky siswa SMP. ..  . SMP.

Berbekal alat dan bahan seadanya, peserta diajarkan memakai metode pounding (pukul) yaitu memukul bagian tumbuhan di atas kain yang telah dilapisi plastik. Proses ecoprint diawali dengan mengumpulkan berbagai jenis tumbuhan liar bagian daun dan bunga disekitar tempat tinggal, menyusun diatas totebag polos lalu dilapisi plastik, kemudian memukulnya secara hati-hati dengan palu atau batu sampai tercetak pola alami bagian tumbuhan. Tumbuhan yang telah terpukul dibiarkan kering agar pigmen warna terserap pada kain. Langkah terakhir dilakukan penguncian warna atau fiksasi dengan tawas agar warna tidak luntur. Baru kemudian di jemur dengan cara diangin-anginkan. 

Selama pelatihan, terlihat antusias anak menunjukan kreativitasnya ketika menyusun daun dan bunga hingga menghasilkan motif alami yang unik dan otentik. Besar harapan setelah diadakannya pelatihan ini yakni meningkatkan jiwa wirausaha anak-anak Dusun Siklatak agar mengembangkan Ecoprint menjadi produk lain misalnya baju, kerudung, taplak meja, tidak hanya totebag dapat menjadi peluang bisnis yang besar nantinya dengan tetap menjaga lingkungan sekitar tanpa merusak alam.   




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline