Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi, penting untuk tetap memelihara nilai-nilai tradisional dan melestarikan seni serta kerajinan tangan. Sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan ini, sebuah pelatihan kaligrafi berbasis bahan alam diadakan di Desa Banaran, melibatkan anak-anak Madin Banaran kelas 4.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2024, bertempat di madin pandanaran Desa Banaran. Dalam pelaksanaannya, kami memanfaatkan pelepah pisang, yang selama ini digunakan oleh petani tembakau lokal untuk menyimpan tembakau kering guna menjaga aroma dan kualitasnya. Dalam pelatihan, pelepah pisang dikeringkan selama 3-4 hari, diproses untuk memisahkan bagian luar dan dalam, dan kemudian digunakan sebagai media kaligrafi. Anak-anak belajar merancang dan memvisualisasikan ide mereka dengan bantuan aplikasi desain, memotong desain, serta menempelkan pada latar belakang yang telah disiapkan.
Pelatihan yang dilakukan dalam dua sesi ini tidak hanya berfokus pada teknik kaligrafi, tetapi juga pada pengembangan kreativitas dan berpikir kritis anak-anak. Mereka diajak untuk menciptakan karya kaligrafi yang dapat dijadikan hiasan dinding dengan estetika tinggi.
Sebagai penutup, diadakan perlombaan untuk mengasah daya ingat dan kreativitas anak-anak. Kegiatan ini memberikan mereka kesempatan untuk menunjukkan hasil karya mereka, yang tidak hanya membangun rasa bangga dan kepercayaan diri, tetapi juga memotivasi mereka untuk terus mengeksplorasi potensi mereka di masa depan.
Pelatihan ini merupakan langkah signifikan dalam menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan pendekatan modern, serta menjaga kelestarian lingkungan melalui penggunaan bahan alami. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model bagi upaya serupa di masa depan, menyatukan teknologi dan tradisi dalam proses pembelajaran yang kreatif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H