Kelompok KKN MMK Kolaboratif 5 dari UIN Semarang dan Bandung berhasil menyelenggarakan program sosialisasi pembuatan pestisida alami di Desa Banaran. Kegiatan ini diadakan pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024, dan diikuti oleh 15 ibu-ibu dari Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada ibu-ibu KWT tentang bagaimana memanfaatkan limbah tembakau secara efektif, khususnya untuk pembuatan pestisida alami.
Acara dimulai dengan pemaparan materi mengenai kegunaan tembakau selain sebagai bahan rokok. Para peserta diberikan penjelasan mendalam tentang potensi tembakau sebagai bahan baku pembuatan pestisida, yang diharapkan dapat membantu mereka dalam mengelola hasil pertanian secara lebih ramah lingkungan. Selain itu, dijelaskan juga bagaimana limbah tembakau bekas rokok dan daun kering dapat dimanfaatkan untuk membuat pestisida alami yang efektif.
Selama proses pembuatan pestisida, peserta mengikuti sesi praktikal di mana mereka mempelajari cara mencampur dan memproses limbah tembakau untuk menghasilkan pestisida. Sesi ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung serta keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kegiatan pertanian sehari-hari.
Untuk mengisi waktu saat menunggu proses perebusan tembakau, panitia acara menyajikan selingan yang meriah. Ibu-ibu KWT menikmati pemaparan lagu mars dan yel-yel Kelompok Wanita Tani Desa Banaran yang telah dibuat oleh kelompok KKN. Selingan ini tidak hanya menambah keceriaan suasana tetapi juga meningkatkan semangat serta kekompakan peserta.
Kegiatan ditutup dengan pembagian kenang-kenangan berupa botol semprot pestisida berkapasitas 2 liter untuk setiap RT, sebagai alat praktis yang bisa langsung digunakan dalam aplikasi pestisida di kebun mereka. Selain itu, sesi foto bersama diadakan sebagai dokumentasi dan tanda penghargaan atas partisipasi aktif ibu-ibu dalam kegiatan tersebut.
Antusiasme ibu-ibu KWT terlihat sangat jelas sepanjang acara. Mereka tidak hanya aktif dalam sesi pemaparan materi dan praktik, tetapi juga menunjukkan semangat yang tinggi saat berpartisipasi dalam selingan acara dan diskusi kelompok. Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peserta dalam mengelola pertanian mereka dengan cara yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Program ini merupakan langkah penting dalam pemberdayaan masyarakat Desa Banaran, dengan harapan dapat memperkuat kemampuan lokal dalam mengelola hasil pertanian serta memberikan solusi praktis terhadap masalah limbah tembakau. Kegiatan ini juga menjadi contoh nyata kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam menciptakan perubahan positif di tingkat desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H