Pada tanggal 3 Agustus 2024, kelompok KKN MMK Kolaboratif 5 UIN Semarang dan Bandungmelaksanakn program kerja merka yaitu pemanfaatan sampah menjadi rak sepatu. Kegiatan ini dilakukan di aula balai desa Banaran dengan target audience yaitui ibu ibu dari lembaga masyarakat Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PSRT) yang dihadiri oleh 40 peserta.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai pengelolaan sampah serta memperkenalkan inovasi dalam daur ulang plastik, khususnya melalui pembuatan ecobrick. Antusiasme yang tinggi dari para peserta menunjukkan betapa pentingnya edukasi ini dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Sampah, yang dalam kehidupan sehari-hari seringkali dianggap sebagai barang tak berguna, sebenarnya memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik. Sampah anorganik, terutama plastik, menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pengelolaan lingkungan karena sifatnya yang sulit terurai dan dapat mencemari lingkungan dalam jangka waktu yang sangat lama.
Dalam pelatihan ini, para peserta mendapatkan penjelasan mengenai pentingnya memilah sampah di rumah tangga, terutama dalam memisahkan sampah organik dari anorganik. Pemilahan ini menjadi langkah awal yang sangat penting dalam proses daur ulang. Selain itu, materi yang disampaikan juga mencakup pengelolaan sampah yang efektif, seperti pengomposan untuk sampah organik dan pembuatan ecobrick untuk sampah plastik.
Ecobrick adalah metode inovatif dalam pengelolaan sampah plastik. Ecobrick dibuat dengan cara mengisi botol plastik bekas dengan sampah plastik yang sudah dipadatkan, hingga botol tersebut menjadi keras dan kuat. Ecobrick kemudian dapat digunakan sebagai bahan bangunan yang ramah lingkungan, seperti untuk membuat furnitur, dinding, atau bahkan bangunan. Metode ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga memberikan manfaat tambahan dengan menciptakan produk yang bermanfaat dan tahan lama.
Dalam kegiatan ini, kelompok KKN memaparkan sedikit materi mengenai sampah dan ecobrick dan setelah peserta diajak untuk melihat langsung proses pembuatan rak sepatu dari ecobrick. Demonstrasi ini menunjukkan betapa mudahnya ecobrick diolah menjadi barang yang fungsional dan estetis. Dengan bahan-bahan sederhana seperti botol plastik bekas dan sampah plastik yang diisi padat, para peserta belajar membuat rak sepatu yang kuat dan berguna. Proses ini mengajarkan bahwa daur ulang bukan hanya soal mengurangi sampah, tetapi juga tentang bagaimana menciptakan sesuatu yang bermanfaat dari bahan-bahan yang ada di sekitar kita.
Kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Para peserta dengan antusias mengajukan pertanyaan seputar teknik pembuatan ecobrick, cara terbaik memilah sampah di rumah, hingga tips dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sesi tanya jawab ini menjadi momen penting bagi peserta untuk menggali lebih dalam materi yang telah disampaikan, sekaligus berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam mengelola sampah di rumah masing-masing.
Antusiasme para ibu PSRT sangat terlihat sepanjang acara berlangsung. Mereka dengan tekun mencatat setiap informasi yang diberikan, memperhatikan dengan seksama demonstrasi pembuatan ecobrick, dan aktif berpartisipasi dalam diskusi. Hal ini menunjukkan kesadaran yang tinggi akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik demi menjaga kelestarian lingkungan. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi dokumentasi, di mana momen-momen penting selama pelatihan diabadikan sebagai bukti nyata dari komitmen bersama dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H