Lihat ke Halaman Asli

KKN MIT Posko49

Uin walisongo

Partisipasi Mahasiswa KKN MIT-18 Posko 49 UIN Walisongo Semarang dalam Memperluas Pemasaran UMKM Kue Rangin Albana Desa Tejorejo

Diperbarui: 17 Juli 2024   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Asli

Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, terkenal dengan berbagai kekayaan kuliner tradisionalnya, salah satunya adalah kue rangin. Kue rangin adalah makanan khas dari Kendal yang telah menjadi favorit banyak orang karena cita rasanya yang unik, gurih, dan manis. Terbuat dari bahan-bahan sederhana namun diolah dengan cara tradisional yang khas.

Mahasiswa KKN MIT-18 UIN Walisongo Semarang Posko 49 berkontribusi dalam pengembangan ekonomi kreatif untuk UMKM di Dusun Sono, Desa Tejorejo, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal pada Sabtu (13/7/2024). Kegiatan ini dilakukan di rumah produksi kue rangin "ALBANA" khas Kendal.

Kue rangin adalah kue tradisional yang telah ada sejak lama dan sudah diproduksi sejak tahun 2021 hingga saat ini.Terbuat dari campuran tepung ketan, gula, dan kelapa parut, kue ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang kaya. Proses memasak yang menggunakan cetakan khusus, baik dioven maupun dibakar di atas tungku, memberikan kue rangin aroma yang unik dan rasa yang autentik.

"Awalnya, kue rangin ini hanya dibuat untuk kepentingan pribadi, seperti saat ada hajatan atau sebagai oleh-oleh saat mengunjungi saudara," kata Bu Yuyun, istri dari pemilik kue rangin Albana.

Produksi kue rangin Albana dapat mencapai 350-400 biji per hari, dengan harga per biji sebesar Rp 2.000.

Adapun metode pemasaran kue rangin terdiri dari dua cara, yaitu online dan offline. Pemasaran offline dilakukan dengan menitipkan kue kepada penjual di desa Ringinarum hingga pasar Weleri. Sementara itu, pemasaran online memanfaatkan platform WhatsApp, Instagram, dan TikTok, yang telah berhasil menjangkau pasar internasional, termasuk Hong Kong dan Singapura.

Mahasiswa KKN posko 49 dari UIN Walisongo Semarang mendampingi UMKM dalam pemasaran produk untuk memperluas pemasaran kue rangin, salah satu produk unggulan desa yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Salah satunya dengan menggunakan platform TikTok untuk memperluas jangkauan pasar. Dengan mengikuti minat pasar terhadap konten yang kreatif dan inovatif, tim KKN bersama memberikan edukasi tentang penjualan dan promosi yang memanfaatkan fitur TikTok untuk menarik perhatian konsumen.

Kolaborasi tim KKN MIT 18 posko 49 UIN Walisongo Semarang dengan pemilik kue rangin Albana dimulai dengan mengadakan acara live di TikTok dan pembuatan konten promosi pada 13 Juli 2024, mulai pukul 09.00 WIB. Tim KKN juga memberikan edukasi mengenai promosi melalui platform TikTok, sehingga Bapak Nasrullah sebagai pemilik dapat melanjutkan promosi di akun TikTok yang telah disiapkan.

Upaya ini diharapkan dapat terus berlanjut dan membawa manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat Desa Tejorejo dan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline