Ziarah adalah salah satu praktik sebagian besar umat beragama yang memiliki makna moral yang penting. Kadang-kadang ziarah dilakukan ke suatu tempat yang suci dan penting bagi keyakinan dan iman yang bersangkutan. Tujuannya adalah untuk mengingat kembali, meneguhkan iman atau menyucikan diri. Orang yang melakukan perjalanan ini disebut peziarah.
Kamis, 11 Juli 2024 bertepatan dengan malam jumat kliwon ribuan umat muslim memadati kawasan pemakaman pangeran Benowo yang berlokasi di daerah kabupaten Kendal, tepatnya di desa Pekuncen kecamatan Pegandon.
Mahasiswa KKN MIT posko-37 bersama ranting IPNU IPPNU desa Margomulyo turut ikut serta berziarah di makam pangeran Benowo dan memanjakan doa dengan wasilah pangeran Benowo.
Pangeran Benowo yang juga bergelar Syekh Abdul Halim adalah putra dari Sultan Hadiwijaya, penguasa Kesultanan Demak yang juga dikenal dengan sebutan Jaka Tingkir. Saat itu, praja dari Kerajaan Pajang meminta Pangeran Benowo menjadi Adipati di Pajang. Namun dia menolak dengan alasan tidak menginginkan takhta.
Dia memilih untuk Ngoyo Woro atau berkelana menyiarkan agama Islam demi keselamatan umat. Dalam perjalanannya, Pangeran Benowo bersemedi di sebuah gua. Saat bersemedi, dia tidak bersila seperti layaknya orang bersemedi, melainkan duduk dingin atau orang lokal menyebutnya ndekukul, sehingga sampai sekarang, gua tempat bersemedi Pangeran Benowo disebut sebagai Gua Kukulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H