SEMARANG - Jum'at (01/07/2022) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram ke-14 kelompok 11 berkolaborasi dengan Jumantik (Juru Pemantau Jentik) Melakukan pemeriksaan jentik-jentik untuk mencegah penyakit demam berdarah di RW 04 Kaum Dampyak Sumurrejo
Jentik nyamuk seperti Aedes Aegypti ini menyerang manusia melalui gigitannya. Ciri khusus dari jenis nyamuk ini adalah memiliki pola belang putih di sekitar tubuh dan kakinya. Nyamuk jenis ini biasanya hidup di tempat lembap, tempat penampungan air, atau secara umum nyamuk ini berkembang biak di tempat yang banyak airnya. Akibat dari gigitannya dapat menyebabkan penyakit demam berdarah.
Dalam rangka menyegah penyebaran penyakit demam berdarah, warga yang tergabung dalam Jumantik rutin melakukan pemantauan jentik langsung ke rumah-rumah warga yang ada di Kelurahan Sumurrejo. Kegiatan pemeriksaan jentik nyamuk ini dilakukan setiap satu bulan sekali pada awal bulan.
Anggota Jumantik akan disebar ke berbagai wilayah RT untuk melakukan pemantauan ke tempat penampungan air, galon air minum, atau tempat dimana ada genangan air untuk melihat apakah ada jentik nyamuk yang hidup di dalamnya. Jika ditemukan ada jentik nyamuk maka sang pemilik rumah diminta agar segera menguras air yang ada.
Kelompok KKN MIT 14 kelompok 11 juga ikut serta dalam menyukseskan program ini. Membantu anggota Jumantik dan ikut disebar ke rumah-rumah warga, anggota kelompok KKN dibagi menjadi empat kelompok melakukan pemantauan ke tempat penampungan air yang berada di kamar mandi, dapur, dan juga galon air minum.
Membantu kelompok Jumantik, sehingga semakin banyak yang melakukan pemantauan diharapkan kerja yang dilakukan semakin cepat selesai. Setelah dilakukan pemantauan, hasil akan dituliskan di sebuah table pemantauan mingguan yang disimpan oleh setiap kepala keluarga dan juga oleh kelompok KKN disampaikan ke Jumantik.
Dengan adanya Tim JUMANTIK ini, Tentu kelompok KKN sanagt senang bisa ikut berkontibusi dalam kegiatan ini, yang merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang diharapkan mampu untuk mengurangi penyebaran penyakin demam berdarah yang disebabkan karena perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H