Lihat ke Halaman Asli

KKN Walisongo Kel 41 Mengunjungi UMKM Rumahan di Desa Sringin

Diperbarui: 22 Februari 2022   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Jawa Tengah. UMKM adalah istilah yang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Apa itu UMKM? Kepanjangan UMKM atau singkatan UMKM yakni usaha mikro, kecil, dan menengah. Pemerintah sendiri telah menetapkan pengertian UMKM dan kriterianya, beserta contoh UMKM. Arti UMKM tersebut tertuang dalam UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM artinya sebagai bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil. Penggolongan UMKM lazimnya dilakukan dengan batasan omzet per tahun, jumlah kekayaan atau aset, serta jumlah karyawan. Sedangkan usaha yang tak masuk sebagai UMKM dikategorikan sebagai usaha besar, yakni usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

Salah satu nya dari mahasiswa KKN Walisongo mengunjungi ke beberapa UMKM yang berdiri di desa sringin dari UMKM tempe, UMKM kerupuk kulit ( Rambak ) dan UMKM kripik tempe, dimana UMKM ini berdiri dari awal mula mengisi waktu senggang dirumah kemudian banyak dukungan dari keluarga dan promosi dari para tetangga UMKM ini berkembang hingga mendapat banyak pesenan untuk di pasarkan atau di jual ke berbagai warung dan di kirim ke luar kota. Salah satunya adalah usaha kerupuk kulit yang terbuat dari kulit sapi. Proses pembuatan kerupuk kulit dari kulit sapi cukup memakan waktu yang panjang dari perebusan pembersihan kulit dari bulu pemotongan penjemuran hingga di olah menjadi kerupuk yang cocok untuk cemilan ataupun lauk makan.

Dokumentasi pribadi

Selain kerupuk dari kulit sapi ada juga keripik tempe dimana proses pembuatan keripik tempe ini juga membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk mematangkan kedelai yang sudah di ragi dan di campur oleh tepung kanji proses pematangan ini membutuhkan waktu 3 hari agar kedelai dapat di potong kemudian di goreng dan menjadi keripik tempe namun, dari proses yang panjang ini membuahkan hasil yang cukup memuaskan.

dokumentasi pribadi

Untuk pembuatan tempe sendiri hampir sama dengan pembuatan keripik tempe hanya berbeda pada pemberian tepung kanji pada campuran kedelai yang sudah diberi ragi tempe. Untuk tempe rumahan seperti ini masih di bungkus menggunakan daun pisang dan di ikat oleh batang padi sehingga untuk ciri khas tempe disini berbeda rasanya dengan tempe yang di bungkus menggunakan plastik.

dokumentasi pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline