Lihat ke Halaman Asli

KKNMBPOSKO49

UIN Walisongo

Mahasiswa KKN MB Posko 49 Gelar Sosialisasi Kepada Masyarakat tentang PHBS, Pencegahan Stunting, dan DBD

Diperbarui: 24 Agustus 2024   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Kelurahan Gemah RT 04 RW 10, 14 Juli 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari UIN Walisongo Semarang melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pencegahan demam berdarah, dan penanganan stunting di Kelurahan Gemah tepatnya di RT 04 RW 10.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga.

Sosialisasi ini diadakan di salah satu rumah anggota ibu-ibu PKK di RT 04 RW 10 dan diikuti oleh sekitar 10 hingga 15 ibu-ibu PKK. Program ini dirancang untuk memberikan informasi yang berfaedah mengenai tiga topik kesehatan penting yang sering kali menjadi tantangan di komunitas warga.

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Mahasiswa KKN memulai dengan penjelasan tentang pentingnya PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Materi yang disampaikan meliputi praktik mencuci tangan dengan sabun, kebersihan lingkungan, pemeliharaan sanitasi rumah, serta yang termasuk perokok siapa saja dan bagaimana penjelasannya. "PHBS ialah langkah pertama kita untuk mencapai hidup sehat dan bersih dari berbagai penyakit, serta rutin dipraktikkan setiap hari agar menjadi kebiasaan," ujar Faizah Najhah. Koor divisi Kesehatan dan Lingkungan. "Alhamdulillah warga sini sudah mulai melaksanakan hal-hal yang saudari jelaskan dan paham pentingnya kebersihan lingkungan dan diri," ujar ibu Yati, anggota PKK.

2. Pencegahan Demam Berdarah

Berikutnya, mahasiswa KKN MB Posko 49 memberikan sosialisasi mengenai demam berdarah dengue (DBD), termasuk gejala, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan. Ibu-ibu PKK dijelaskan bagaimana cara membersihkan tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, seperti genangan air, kemudian macam-macam nyamuk yang baik, hingga dampak DBD sendiri bagi manusia. "Memberantas jentik-jentik nyamuk adalah langkah awal kita untuk mencegah adanya nyamuk Aedes berkembang, makanya perlu pengecekan jentik nyamuk secara berkala disetiap rumah yang ada genangan air untuk memastikan ada atau tidak," ujar Mohammad Reza, anggota divisi Kesehatan dan Lingkungan. "Kegiatan pengecekan jentik nyamuk (Jumantik/juru pemantau jentik) sudah rutin dilaksanakan tiap minggu oleh ibu-ibu dan berkeliling ke tiap RT di masing-masing RW nya," ujar salah satu ibu-ibu PKK.

3. Penanganan Stunting

Dalam sesi terakhir, mahasiswa KKN menjelaskan tentang stunting dan dampaknya pada pertumbuhan anak. Mereka memberikan informasi tentang pentingnya nutrisi yang baik dan pola makan seimbang untuk mencegah stunting. "Stunting dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan anak. Kami ingin memastikan bahwa setiap keluarga mengetahui cara mendukung tumbuh kembang anak mereka dengan pola makan yang sehat," tambah Faizah Najhah, Koor divisi Kesehatan dan Lingkungan.

Ibu-ibu PKK memberi respon positif dan berterima kasih karena sudah mengedukasi kembali mengenai 3 hal penting di atas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline