Lihat ke Halaman Asli

kknmit 2024

Kumpulan artikel dan berita acara dari setiap kegiatan KKN

Cegah Aksi Bullying dan Pergaulan Bebas, KKN MIT Posko 13 Adakan Sosialisasi di Sekolah

Diperbarui: 14 Agustus 2024   02:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN-MIT) UIN Walisongo Semarang adakan sosialisasi bullying dan pergaulan bebas di SD Negeri 02 Sendangdawuhan, Desa Sendangdawuhan, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, Sabtu (03/08/2024)

Kegiatan sosialisasi dimulai pukul10.00 WIB dengan pembukaan yang disampaikan oleh Safina Peni Oktafiana selaku moderator. Disambung dengan sambutan yang disampaikan oleh Mahfud selaku guru SD Negeri 02 Sendangdawuhan.

"Perbuatan bully -- membully tidak diperbolehkan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Oleh karena itu, semua murid harus berteman, tidak boleh pilah pilih sampai mengucilkan dan menjelekkan teman. Itu semua masuk ke dalam kategori bullying," jelasnya.

Sosialisasi disampaikan oleh Try Ulan Dari selaku pemateri 1 dan Serda Ahmad Khoiruddin selaku pemateri 2. Pada sesi pertama, Try menyampaikan makna, macam -- macam dan bahaya bullying. Ia bersama tim KKN lainnya juga mengajak murid -- murid menyanyikan lagu anti bullying.

"Segala perbuatan yang menyakitkan atau membuat orang lain merasa tidak nyaman merupakan bentuk bullying.  Baik itu menghina, mendorong, mengadu domba dan sebagainya. Sikap bullying terhadap orang lain jika dibiarkan akan menjadi sangat berbahaya. Selain dapat merasa sakit, korban akan mengalami rasa takut, trauma dan berbagai ganguan mental lainnya. Oleh karena itu, semua harus berteman dan bersatu untuk mengakhiri bullying. Baik dari anak -- anak, pihak sekolah, pihak orang tua maupun dari lingkungannya. Karena hal tersebut saling berkaitan dan memengaruhi," terangnya.

Dokumentasi Pribadi

Setelah penyampaian bullying selesai pada sesi pertama, dilanjut dengan penyampaian materi pergaulan bebas pada sesi kedua, oleh Serda Ahmad Khoiruddin. Beliau menjelaskan bahwa faktor terbesar terjadinya pergaulan bebas adalah kesalahan dalam pemilihan teman dan kondisi lingkungan dari individu.

"Biasanya pergaulan bebas itu terjadi karena salah pilih teman. Oleh karena itu, harus bijak dalam memilih teman. Kalau temannya mengajak berbuat yang buruk atau tidak sopan, maka jangan diikuti dan ditiru," jelasnya.

Kegiatan sosialisasi berjalan lancar hingga akhir. Harapannya, dengan adanya kegiatan sosialisasi bullying dan pergaulan bebas, anak -- anak dapat menjaga diri dan sikapnya  supaya tidak terlibat dalam tindakan bullying dan terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline