Lihat ke Halaman Asli

KKN MIT 18 POSKO 126

Mahasiswa Aktif UIN Walisongo Semarang

Menjunjung Tinggi Nilai Toleransi, Mahasiswa KKN MIT-18 Posko 126 UIN Walisongo Semarang Gelar Sosialisasi Moderasi Beragama di SD Negeri 1 Sukodadi

Diperbarui: 11 Agustus 2024   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 sumber gambar : dokumentasi pribadi

Kendal, 7 Agustus 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT 18 Posko 126 dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar sosialisasi moderasi beragama di kelas 6 SD Negeri 1 Sukodadi, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, dengan tema "Meneladani Moderasi Beragama Nabi Muhammad SAW". Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada siswa sejak dini.

Acara dimulai dengan pemaparan tentang pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari, yang disampaikan oleh salah satu anggota KKN. "Moderasi beragama adalah sikap tengah-tengah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, yang menekankan pada toleransi, saling menghormati, dan menjaga kerukunan antar umat beragama," ujar Vicha Luthfia (21) selaku pembicara. Selanjutnya, siswa kelas 6 diajak untuk berdiskusi dan berbagi pemahaman tentang bagaimana mereka bisa menerapkan nilai-nilai moderasi beragama dalam lingkungan sekolah dan keluarga.

Kegiatan ini juga diisi dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana siswa dapat mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pendapat mereka. Surya Sistiawan (24) Selaku pemateri menyampaikan "Kami berharap melalui kegiatan ini, siswa bisa memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan mereka sehari-hari. Ini penting untuk membentuk generasi yang toleran dan menghargai perbedaan,"

Andara Aprili Yasmin (11) Siswi Kelas 6 SD Negeri 1 Sukodadi, menyampaikan "Moderasi beragama itu penting, karena menyangkut agama agar kita saling rukun satu sama lain" ujarnya.

Zidni Khoirul Hadi (11) Siswa Kelas 6 SD Negeri 1 Sukodadi "cara bisa hidup rukun meskipun memiliki keyakinan yang berbeda yaitu dengan menghargai perbedaan yang ada, tidak saling mengolok-ngolok" ungkapnya.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan siswa bisa bertoleransi, menghargai keberagaman, saling menghormati dan saling memahami perbedaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline