Lihat ke Halaman Asli

Kontribusi Mahasiswa KKN Posko 94 UIN Walisongo Semarang dalam Melestarikan Budaya Nyadran di Sendang Gandeng Desa Sumur Kecamatan Brangsong

Diperbarui: 16 Juli 2024   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Data Pribadi (KKN Posko 94)

Kendal - 12 Juli 2024 Nyadran merupakan salah satu warisan budaya turun temurun yang masih dilakukan oleh masyarakat Desa Sumur, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal.

Tradisi Nyadran merupakan salah satu tradisi turun temurun yang masih dilakukan oleh masyarakat. Tradisi nyadran sendang di Dusun Sumur merupakan kegiatan berdoa bersama serta bergotong royong memasak tumpeng bersama bersama ibu-ibu sekitar, berkatan atau makan bersama istilah jawa slametan dilakukan di lokasi pemandian atau sendang.

Masyarakat desa Sumur biasa menyebutnya sendang, di sekitar sendang tersebut terdapat sumber mata air yang dikeramatkan oleh warga sekitar. lingkungan tersebut terdapat mata air yang mereka percayai dapat memberikan banyak manfaat.

Kegiatan nyadran ini dipercayai sebagai salah satu bentuk ungkapan terima kasih terhadap mata air yang sudah memberikan banyak masyarakat sekitar Desa Sumur.

Kegiatan nyadran sendang ini biasanya diperingati oleh masyarakat Desa Sumur setiap satu tahun sekali bertepatan dengan tanggal 10  Muharram Masyarakat Desa Sumur kecamatan Brangsong kabupaten Kendal masih sangat antusias dalam melaksanakan budaya nyadran ini mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Mereka sangat antusias mengikuti acara nyadran yang sangat menarik untuk melestarikan budaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline