Lihat ke Halaman Asli

Bersama Mahasiswa KKN, Bintara Pembina Desa dan Jajaran Perangkat Kelurahan Terboyo Wetan HIdupkan Urban Farming

Diperbarui: 10 September 2024   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi KKN MIT MB Posko 39 UIN WS (dokpri)

Semarang -- 08 Agustus 2024, Bintara Pembina Desa dan perangkat kelurahan Terboyowetan menyelenggarakan bersih bersih dan menyirami tanaman Urban varming, Kegiatan ini dilakukan secara rutin Setiap 2 minggu sekali.

Pagi itu, Bintara bersama anggotanya hadir dengan wajah penuh semangat. Mereka tidak hanya datang untuk memberikan pengamanan, tetapi juga turut terlibat langsung dalam proses penanaman. Di sisi lain, mahasiswa KKN yang tergabung dalam Posko 39 terlihat sibuk menyiapkan bibit sayuran dan alat tanam. Ada yang menggemburkan tanah, ada yang menyiapkan polybag, dan ada pula yang dengan antusias mengajak anak-anak untuk ikut menanam.

"Urban farming ini bukan sekadar menanam sayuran, ini tentang menanam harapan," ujar salah satu mahasiswa KKN. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengajak warga memanfaatkan lahan yang ada, sekecil apapun, agar bisa memberikan manfaat. Urban farming menjadi salah satu solusi atas keterbatasan lahan di perkotaan serta menjadi upaya nyata untuk mewujudkan ketahanan pangan lokal.

Dokumentasi KKN MIT MB Posko 39 UIN WS (dokpri)

Anak-anak yang biasanya hanya bermain di sekitar lahan kosong itu kini tampak antusias mengikuti setiap arahan. Dengan cangkul kecil di tangan, mereka menggali tanah dengan teliti. Sesekali terdengar teriakan kegembiraan ketika mereka berhasil menanam bibit pertama mereka. Bagi anak-anak ini, pengalaman menanam sayur bersama polisi dan kakak-kakak KKN menjadi cerita tersendiri yang mungkin akan mereka kenang sepanjang hidup.

Tidak hanya anak-anak, ibu-ibu pun tampak semangat menimba ilmu baru. Mereka mendengarkan dengan seksama penjelasan tentang teknik menanam yang baik, bagaimana cara merawat tanaman agar tumbuh subur, hingga manfaat kesehatan dari sayuran yang ditanam sendiri. Beberapa warga bahkan sudah mulai berencana untuk membuat kebun kecil di pekarangan rumah mereka setelah kegiatan ini selesai.

Kepolisian Kecamatan Genuk yang biasanya dikenal lewat perannya dalam menjaga keamanan, kini hadir dalam wajah yang berbeda. Mereka menjadi mitra masyarakat dalam membangun lingkungan yang lebih baik. Kapolsek Genuk menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari upaya kepolisian untuk lebih dekat dengan masyarakat. "Kami ingin menunjukkan bahwa polisi bukan hanya hadir ketika ada masalah, tetapi juga bisa menjadi bagian dari solusi," ungkapnya dengan senyum.

Kegiatan urban farming ini tidak hanya membawa manfaat dari sisi lingkungan dan ketahanan pangan, tetapi juga menumbuhkan semangat kebersamaan di tengah masyarakat. Suasana hangat dan akrab tampak di setiap sudut lahan, dari proses menanam hingga sesi diskusi ringan tentang rencana lanjutan pemeliharaan tanaman.

Di penghujung acara, mahasiswa KKN membagikan paket bibit sayuran kepada warga agar mereka bisa terus melanjutkan kegiatan bercocok tanam di rumah. Sementara itu, polisi memberikan dukungan penuh agar program ini bisa berjalan berkelanjutan. Dalam setiap sapaan dan canda, terlihat jelas bahwa program urban farming ini telah berhasil menyatukan berbagai elemen masyarakat untuk tujuan yang lebih besar: menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan sehat.

Kegiatan urban farming di Terboyo Wetan ini adalah bukti bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dilakukan oleh siapa saja, dari berbagai latar belakang. Polisi, mahasiswa, dan warga bahu-membahu menciptakan perubahan positif dengan cara yang sederhana namun bermakna. Di lahan kecil di samping hotel, harapan baru mulai tumbuh---tidak hanya di tanah, tetapi juga di hati mereka yang terlibat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline