Lihat ke Halaman Asli

KKN MIT Posko 58 Desa Triharjo

Mahasiswa/Universitas Islam Negeri Walisongo Kota Semarang

Revitalisasi Makam Mbah Kiai Dalem Sholawat Sebagai Upaya Membangkitkan Situs Religio-Historis Desa Triharjo Kabupaten Kendal

Diperbarui: 26 Juli 2024   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fotografer: Farkhan Nuruz Zaman

Fotografer: Farkhan Nuruz Zaman

Gemuh, Kendal. Minggu, 7 Juli 2024.  Masyarakat Desa Triharjo, kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal melakukan pembersihan Makam dan pemasangan cungkup makam Kiai Dalem Sholawat alias Raden Kusumo Mangkunegoro. Kegiatan tersebut dilakukan oleh Tim Panitia Makam Kiai Dalem Sholawat, dan dilaksanakan oleh masyarakat setempat. Tokoh agama dan Masyarakat desa Triharjo juga ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan pembersihan makam dan pemasangan Cungkup Makam Kiai Dalem Sholawat . Kegiatan tersebut bertujuan untuk  melakukan revitalisasi areal pemakaman serta pendopo makam Kiai Dalem Sholawat. Nantinya Petilasan dan makam ini akan dijadikan sebagai tempat wisata religius ziarah dan makam masyarakat sekitar Desa Triharjo, dikarenkan situs tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Pemasangan cungkup diawali dengan pembacaaan doa dan dilanjutkan dengan penataan sokoguru yang dilakukan bersama masyarakat sekitar makam dan masyarakat desa Triharjo. Kelompok KKN MIT-18 Posko 58 juga ikut serta dalam pemasangan soko tatal makam tersebut. Masyarakat sekitar makam Kiai Dalem Sholawat merasa senang dan terbantu dangan adanya Kelompok KKN MIT-18 Posko 58. Kelompok KKN MIT-18 Posko 58 juga berkontribusi dalam gotong royong tersebut. 

Menurut Bapak Ngabsun selaku ketua RW setempat menuturkan “Cungkup ini menjadi tanda bahwa ditempat ini terdapat Makam Kiai Dalem Sholawat. Sebelumnya petilasan Simbah Kiai Dalem terdapat di berbagi tempat. Mulai dari desa Triharjo sendiri, kemudian kecamatan Brangsong, hingga sampai Kabupaten Kebumen.” Petilasan ini sekarang dikelilingi dengan makam warga setempat, sehingga sekeliling area menjadi pemakaman umum. Imbuhnya lagi, “Petilasan ini ditemukan Simbah Kiai Adnan Abdullah dari Pendowo, Kranggan, Temanggung sekitar tahun 1994-1995”

Pembangunan tersebut dilakukan secara bertahap mulai dari pemotongan pohon jati yang berjumlah sekitar 6 pohon dan tumbuh di dalam areal pemakaman, yang kemudian menjadi sokoguru Jati, kayu usuk atau Teritisan (Overstek), Gording dan pondasi bagi pendopo yang menaungi makam Kiai Dalem. Durasi persiapan dan pengerjaan awalnya memerlukan waktu sekitar 1 bulan. Dengan Umpak yang dipesan secara khusus menggunakan batu vulkanik dari Muntilan, Magelang

Menurut penuturan Bapak Slamet Aris selaku ketua RT setempat, pembangunan cungkup makam Kiai Dalem Sholawat, menggunakan biaya swadaya dari masyarakat sekitar makam dan masayakat Triharjo. Masyarakat Trihajo secara antusias menyambut dengan reaksi yang positif terkait usaha merevitalisasi tersebut. Dikarenakan merehabilitasi merupakan rencana bersama dengan masyarakat sekitar makam Kiai Dalem Triharjo. Selain itu, panitia Makam Kiai Dalem Sholawat juga melakukan pelelangan dana makam dengan masyarakat setempat dengan kesukaelaan sehingga menghasilakan dana yang berguna bagi pemasangan cungkup makam Kiai Dalem Sholawat.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kerapian area pemakaman, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur dan keluarga yang telah berpulang. Pembangunan cungkup makam sebagai revitalisasi makam diharapkan dapat terus dilakukan secara berkala, mengingat pentingnya menjaga kebersihan dan kenyamanan di area pemakaman Kiai Dalem Sholawat akan menghilangkan kesan mistis dan menakutkan di area sekitar pemakaman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline