Lihat ke Halaman Asli

KKN MIT 16 UINWALISONGO

UIN Walisongo Semarang

Peluang Berwirausaha, Mahasiswa Ajak Kader Posyandu Desa Guntur Membuat Bucket Snack

Diperbarui: 25 Juli 2023   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program pengabdian mahasiswa ditengah lingkungan masyarakat secara langsung. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang menerjunkan mahasiwanya untuk mengikuti KKN pada awal bulan Juli. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu proses pembangunan daerah.


Mahasiswa KKN MIT-16 Posko 111 merangkul ibu-ibu milenial untuk berlatih membuat buket snack. Kegiatan pelatihan ini diadakan di Posko 5 yaitu rumah Ibu Puryanti Desa Guntur, Kecamatan Demak, Sabtu (15/7) yang dimulai dari pukul 15.00 WIB.


Izam sebagai koordinator  Divisi Sosial Kewirausahaan menuturkan kegiatan itu diikuti oleh ibu-ibu kader posyandu Desa Guntur. Nantinya, buket snack itu bisa menjadi modal usaha karena memiliki nilai jual.


"Dalam pelatihan ini, ibu-ibu diajarkan teknik dasar pembuatan snack buket dari teknik pemotongan kertas, cara merangkai, dan menempelkan bahan sampai menjadi buket yang cantik," kata Aulia.

Aulia menambahkan tujuan dari pelatihan adalah sebagai upaya untuk mengembangkan kreativitas dan memberikan wadah bagi ibu-ibu kader posyandu Desa Guntur agar tertarik dengan dunia wirausaha dan ingin mandiri secara finansial di usia muda sehingga bisa membuka peluang usaha bagi ibu-ibu.


Ira Fazira sebagai anggota KKN posko 111 memberikan pemaparan materi sekaligus pelatihan pembuatan buket snack bersama ibu-ibu kader posyandu.


Kegiatan ini menggunakan media oasis, kertas celopin, tusuk sate, kardus, solatip, pita, dan snack. Oasis adalah busa kering yang berwarna hijau yang biasa digunakan untuk bahan pembuatan bucket. Kemudian busa tersebut dapat ditusuk dengan snack yang sudah di solasi dengan tusuk sate. 

Setelah itu dilapisi dengan kertas celopin yang sudah dipotong-potong dengan membentuk susunan. Pemotongan kertas celopin untuk satu lembar dibagi menjadi 15 bagian yaitu untuk potongan kertas yang besar dibagi menjadi 3 bagian dan bagian kertas kecil dibagi menjadi 12 bagian. Kemudian ikat bagian bawah kain spunbond menggunakan selotip sebagai pegangan dari bucket snack tersebut. Yang terakhir pasang pita dibagian bawah buket agar terlihat lebih cantik.


Sementara itu, ibu khusnul sebagai salah satu peserta pelatihan mengaku senang terlibat dalam acara yang diadakan oleh Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 111.
"Ini tentu bermanfaat bagi kami ibu-ibu yang ingin memulai usaha untuk mendapatkan penghasilan tamabahan", kata dia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline