Dalam upaya mendorong pendidikan yang berkualitas dan inklusif, Gerakan Pemuda Ansor Pucangrejo bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT 16 UIN Walisongo mengadakan pengajian dan program santunan pendidikan untuk memberikan bantuan kepada anak-anak sekolah yang membutuhkan di Masjid Baitus Shodiqin Pucangrejo. (08/07) Program ini menunjukkan kolaborasi yang kuat antara komunitas desa dan mahasiswa dalam memberikan kontribusi positif bagi masa depan generasi muda.
GP Ansor Pucangrejo, bersama dengan mahasiswa KKN, mengenali tantangan finansial yang seringkali menjadi hambatan bagi anak-anak dalam mengakses pendidikan yang layak. Dalam upaya untuk mengatasi kendala tersebut, mereka bersatu untuk mengumpulkan dana dan sumber daya guna memberikan bantuan kepada anak-anak sekolah yang membutuhkan.
Proses pelaksanaan program santunan pendidikan melibatkan partisipasi aktif dari mahasiswa KKN dan warga desa. Mereka bekerja sama untuk mengidentifikasi anak-anak sekolah yang membutuhkan bantuan dan menentukan kriteria penerima santunan pendidikan. Proses seleksi dilakukan secara objektif dan transparan untuk memastikan bahwa bantuan tersebut diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkannya.
Dana untuk program santunan pendidikan ini dikumpulkan melalui berbagai kegiatan sumbangan sukarela dari warga desa dan pihak luar yang tergerak oleh inisiatif tersebut.
Bantuan pendidikan yang diberikan meliputi biaya sekolah, pembelian buku, seragam, dan peralatan pendidikan lainnya yang diperlukan oleh anak-anak sekolah. Program ini juga memberikan perhatian khusus terhadap anak-anak yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu.
Program santunan pendidikan ini tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga menciptakan atmosfer positif di antara warga desa dan anak-anak sekolah. Ini menjadi contoh nyata tentang kekuatan kolaborasi dan semangat gotong royong dalam mendukung pendidikan di desa Pucangrejo.
