KKN MIT 16 UIN WALISONGO Pasang Papan Tata Tertib di Wisata Bukit Tegal Santun (BTS)
Bukit Tegal Santun adalah wisata dengan bukit yang bisa melihat langsung pemandangan aliran sungai Kuta dan jembatan merah tol Semarang-Batang, wisata ini berada di Desa Sambongsari, Weleri, Kendal. Di wisata tersebut terdapat banyak wahana permainan seperti ayunan, jungkat-jungkit, flying fox dan Arum jeram. Tempat wisata ini sangat tepat untuk kegiatan outbond anak-anak sekolah, banyak dari sekolah sekitar wilayah Sambongsari yang melakukan kegiatan outbond di wisata tersebut.
Selain itu, di wisata ini pengunjung bisa memberi makan ikan dan burung, bisa melakukan camp, ataupun sekedar duduk santai menikmati pemandangan matahari terbenam. Fasilitas di wisata ini sudah cukup lengkap seperti kamar mandi, musholla, warung, dan sound system. Namun dari pihak pengelola BTS menyatakan bahwa beiau memiliki kecemasan jika ternyata ada pengunjung yang secara diam -- diam melanggar peraturan yang telah ditetapkan seperti membawa minuman keras dan narkoba. "saya itu lumayan cemas kalo ternyata ada pegunjung yang secara sembunyi membawa minuman keras yang dipindah ke botol air mineral" tutur Bapak Robi selaku pengelola wisata BTS.
KKN UIN Walisongo memberikan kontribusi dalam memajukan wisata BTS dengan memberikan papan tulisan mengenai tata tertib yang berisi larangan membuang sampah sembarangan, larangan melakukan hal yang tidak senonoh, dan membawa miras atau narkoba. Tujuan dari tata tertib ini supaya pengunjung mampu bertanggung jawab atas sampahnya, dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh pihak wisata. Selain itu, terdapat juga papan tulisan berisi petuah serta ajakan untuk lebih peduli dengan tumbuhan.
Divisi komunikasi dan informasi juga ikut serta mempromosikan wisata BTS dengan mengupload video di akun sosial media KKN MIT-16 Posko 98 UIN Walisongo Semarang. "Tujuan kami menempelkan papan tulisan supaya wisata ini bisa lebih teratur, supaya pengunjung juga merasa ikut bertanggung jawab atas lingkungan hidup, selain itu kami juga ikut mempromosikan lewat akun sosial media supaya wisata ini lebih dikenal banyak orang". Tutur Muhammad Azhar Fajri selaku koordinator divisi informasi dan komunikasi.
Reporter : Lum'attut Tohiroh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H