Lihat ke Halaman Asli

kkn mit 16 posko 98

UIN WALISONGO SEMARANG

KKN UIN Walisongo dan Petugas Posyandu Dukuh Rajut Adakan Posyandu Keliling

Diperbarui: 8 Agustus 2023   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Posyandu dukuh rajut (Dok kominfo posko 98)

Posyandu di dukuh Rajut memiliki keunikan sendiri dari dukuh lainnya. Di dukuh ini, posyandu tidak hanya melayani anak-anak melainkan juga lansia. Kegiatan posyandu di dukuh rajut dimulai pada pukul 08.00 sampai selesai dirumah Ibu Yuli, Terdapat empat petugas posyandu, satu tenaga medis, dan empat mahasiswa KKN UIN Walisongo.

Selain melakukan timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur lingkar lengan dan lingkar kepala, juga terdapat layanan imunisasi. Selain itu, tenaga medis juga menyediakan layanan konsultasi mengenai kesehatan anak ataupun lansia. Untuk konsultasi keluhan penyakit baik lansia ataupun anak akan diberikan obat, jika memiliki BPJS maka biaya obat gratis, namun jika tidak memiliki BPJS maka akan dikenakan biaya sebesar Rp. 10.000,00.

Posyandu di dukuh Rajut juga sangat detail dalam mendata anak -- anak yang mengalami stunting sehingga selalu mengingatkan  kepada orang tua untuk lebih memperhatikan gizi anaknya, supaya bulan yang akan datang anak tidak mengalami penurunan berat badan. Seperti yang disarankan Ibu Maulida pada salah satu orang tua anak agar memberikan suplemen supaya nafsu makan anak meningkat. "makan yang banyak ya dek, bu.. sinoknya kalo tidak mau makan bisa coba diberikan suplemen penambah nafsu makan nggeh"  saran dari Bu Yuli selaku salah satu petugas posyandu.

Setelah selesai melakukan pemeriksaan, anak -- anak  diberi konsumsi bergizi berupa puding susu buah dan susu kedelai. Sedangkan lansia diberi konsumsi berupa kolak hangat. Tujuannya supaya anak -- anak dan lansia merasa senang melakukan pemeriksaan rutin.

Supaya tumbuh kembang anak tetap terpantau, maka petugas posyandu dan mahasiswa KKN UIN Walisongo mendatangi rumah anak dan balita yang tidak berangkat pemeriksaan rutin. Mereka membawa timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, serta alat ukur lingkar kepala.  Ibu Kumawati mengatakan bahwa posyandu keliling sebagai alternatif supaya jadwal bulan depan orang tua mau datang dan petugas tetap bisa memantau perkembangan gizi. "di datangi satu -- satu supaya besok -- besoknya mereka mau berangkat, dan supaya kita sebagai petugas bisa memantau perkembangan gizi anak di dukuh ini" ucap Bu Kumawati sebagai salah satu petugas posyandu sekaligus Ibu RT 7 Dukuh Rajut.
 

Reporter : Lum'attut Tohiroh




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline