Lihat ke Halaman Asli

Tim KKN Unisnu Sosialiasikan Bank Sampah bagi Masyarakat

Diperbarui: 12 Februari 2019   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mindahan Kidul - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara Desa Mindahan Kidul, Kecamatan Batealit Sosialiasikan Bank Sampah serta Berhasil Membentuk Pengurus. 

Tujuannya untuk meminimalisir sampah yang ada di masyarakat serta bernilai ekonomi. Acara ini diikuti sekitar 50 peserta yang meliputi dari Karang Taruna, KKN Reguler Unisnu, Ibu-ibu PKK, dan Perangkat Desa. Minggu (10/2) lalu.

Desa Mindahan kidul adalah desa yang terletak di kecamatan Bateatlit Kabupaten Jepara. Sampah merupakan masalah yang serius pada setiap desa di kecamatan batelalit,terutama pada desa mindahan kidul. Pada tanggal 22 Januari 2019 Desa ini kedatangan tamu dari KKN Alternatif Unisnu jepara, yang mana ditugaskan untuk menyelesaikan masalah tersebut. 

TIM KKN Alternatif unisnu jepara ini mencoba mengadakan koordinasi melalui beberapa oraganisasi di desa mindahan kidul, seperti Karang Taruna, PKK, dan juga Pemerintah Desa untuk membuat organisasi bank sampah dan membahas penyuluhan dan pengolahan bank sampah agar mampu menanggulangi sampah di Desa Mindahan Kidul. 

Acara penyuluhan dan pengolahan bank sampah ini dihadiri oleh dua narasumber yakni Bapak Luhut Andi Ariyanto, ST dari Kasi Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Bapak Mimbaruddin dari Penggiat  Bank Sampah  Kabupaten Jepara.

Mayoritas sampah disana masih dibuang disungai maupun dibakar didepan rumah, yang mana kegiatan membakar sampah ini mampu membahayakan bumi kita dan merusak lapisan ozon di bumi.

Dari masukan pemateri memang yang menjadikan bank sampah ini berjalan sukses adalah kesadaran dari warga desa sendiri, maka ada suatu program yang mana setiap rumah dimindahan kidul akan diambil sampahnya setiap hari oleh petugas bank sampah mindahan kidul yang sudah dibuat struktur organisasinya dengan biaya Rp. 10.000 bulan, dan hasil ini akan masuk ke organisasi sebagai biaya pengelolaan, dan sampah-sampah yang masih bisa diolah akan menjadi masukan tambahan bagi penyetor sampah disetiap rumah. 

Dengan program bank sampah ini diharapkan sampah ini tidak dibuang sembarangan dan dibakar, akan tetapi mampu menjadi kreasi yang berguna dan juga mampu menambah ekonomi bagi masyarakat Desa Mindahan Kidul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline