Desa Srigading, yang terletak di Kabupaten Malang, Kecamatan Lawang, memiliki 4 dusun, beberapa di antaranya menghadapi masalah kekurangan air bersih saat musim kemarau. Kendala ini disebabkan oleh lokasi perbukitan Desa Srigading, yang menyulitkan pembuatan sumur tanah. Akibatnya, penduduk desa bergantung pada sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat kemarau berkepanjangan, desa sering mengalami kekurangan air dari sumber mata air karena penurunan debit air. Meskipun terdapat sumur di Dusun Krajan, penggunaannya terhambat oleh endapan lumpur yang banyak dan aroma lumpur pada air. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan perangkat filter untuk mengurangi partikel lumpur pada air sumur, sehingga air dari sumur di Dusun Krajan dapat dijadikan alternatif sebagai sumber air bersih selama musim kemarau.
Pembuatan prototipe filter air sumur sebagai opsi penjernih air pada musim kemarau dapat menjadi langkah solutif yang efektif dalam mengatasi kekeringan di Dusun Krajan. Keberadaan filter air sumur yang andal diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi krisis kekurangan air selama musim kemarau. Dapat dilihat perbedaan air sebelum dan setelah melalui prototipe filter air sumur, sebagai berikut
Tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih pada kondisi sulit. Oleh karena itu, pembuatan prototipe filter air sumur menjadi suatu aspek yang sangat penting untuk memastikan ketersediaan air bersih yang aman untuk dikonsumsi. Dalam konteks ini, penelitian sebelumnya telah mengindikasikan bahwa penggunaan filter air sumur memiliki efektivitas dalam meningkatkan kualitas air sumur. Dengan demikian, diharapkan pembuatan prototipe filter air sumur dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam mengatasi kekurangan air selama musim kemarau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H