Menanggapi bencana alam gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Batang pada Minggu (07/07/2024), dompet duafa melakukan kolaborasi dengan Mahasiswa KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang Posko 81 Desa Lebo dan Posko 82 di Desa Candiareng.
Dila selaku perwakilan Dompet Dhuafa di Kecamatan Warungasem menyampaikan bahwa donasi yang diberikan berupa sayur yang berasal dari Komunitas Berbagi Sayur Kabupaten Semarang dari Kopeng Semarang dan disalurkan melalui dompet duafa untuk warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Batang.
“Untuk kegiatan hari ini alhamdulillah kita dapat donasi sayur dari Kopeng Semarang dan alhamdulillah kita salurkan melalui dompet dhuafa untuk warga yang terdampak gempa di Kabupateng Batang. Nah untuk titik lokasinya kita bagikan di Desa Lebo dan Desa Candiareng yang sama-sama ada di Kecamatan Warungasem,” ungkapnya.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (08/07/2024) dengan tema “Berbagi Sayur Segar untuk Korban Gempa Bumi di Kabupaten Batang”
Hery Santoso sebagai salah satu anggota Komunitas Berbagi Sayur Kabupaten Semarang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kesekian kalinya bagi mereka, ini merupakan bentuk donasi yang disalurkan oleh para petani secara langsung kepada korban bencana alam.
“Alhamdulillah dulu saat banjir di Grobogan dan Demak kami ikut berpartisipasi juga, dari tim kami selalu menyediakan dan selalu kami salurkan melalui Dompet Dhuafa, jadi kita siap mengantarkan ke tujuan,” ujarnya.
Sejumlah 195 paket sayur meliputi sawi putih dan pakcoy dibagikan kepada warga dengan rincian 175 paket sayur di Desa Lebo dan Desa Candiareng serta 20 paket sayur ke posko dapur umum milik Dinas Sosial. Pendistribusian dilakukan oleh dompet dhuafa dengan bantuan dari pemerintah Desa Lebo dan Desa Candiareng dan Mahasiswa KKN Posko 81 dan 82 di masing-masing desa.
Acara diawali dengan membungkus sayur yang dilakukan oleh relawan Dompet Dhuafa Volunteer dengan mahasiswa KKN UIN Walisongo, dan dilanjutkan dengan pendistribusian ke dua desa yaitu Lebo dan Candiareng yang dibantu oleh perangkat desa setempat. Pendistribusian bantuan lebih diutamakan untuk warga yang mengalami dampak gempa bumi secara langsung, selanjutnya kegiatan tersebut diteruskan oleh pemerintah desa, dalam hal ini RT dan RW.
Kegiatan ditutup dengan acara makan bersama oleh seluruh relawan yang terlibat, semua pihak berharap semoga musibah ini tidak terulang kembali, dan untuk seluruh penyintas yang terdampak dapat lekas membaik, diberi rasa aman dan sejahtera sehingga dapat kembali beraktifitas, mencari rezeki dengan lancar.