Lihat ke Halaman Asli

KKN MBKM MD Desa Wonokerso

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Gantikan Tepung Terigu, Tepung MOCAF jadi Bahan Utama Kue Garpu di Desa Wonokerso, Kecamatan Pakisaji

Diperbarui: 9 Desember 2022   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Guna menambah skill, wawasan, serta inovasi produk UMKM Desa Wonokerso, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Mahasiswa KKN MBKM-MD Universitas Negeri Malang melaksanakan pendampingan pembuatan kue garpu dari tepung MOCAF (Modified Cassava Flour). Tepung MOCAF merupakan tepung ubi kayu yang diproduksi dengan memodifikasi sel ubi kayu secara fermentasi dengan asam laktat. Tepung MOCAF termasuk kedalam tepung bebas gluten yang aman dikonsumsi oleh masyarakat dengan penyakit irritable bowel syndrome, penderita autisme, penderita diabetes melitus, dan sebagian masyarakat yang sensitif dengan bahan makanan yang mengandung gluten. Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan ini mendukung poin kedua SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu zero hunger atau tanpa kelaparan. Dengan adanya penggunaan tepung MOCAF diharapkan dapat mendukung pertanian singkong di Desa Wonokerso sehingga dapat mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik.

Dokpri

Mahasiswa KKN MBKM-MD Universitas Negeri Malang memodifikasi olahan kue garpu yang awalnya berbahan utama tepung terigu diubah menjadi berbahan utama tepung MOCAF. Kegiatan ini dilaksanakan bersama dengan salah satu UMKM di Desa Wonokerso yaitu UMKM Aneka Keripik Istimewa "LUKA AHAN". Pendampingan dilakukan kepada pemilik UMKM Aneka Keripik "LUKA AHAN" yaitu ibu Luka. "Saya kemarin sudah pernah ikut pelatihan buat bikin tepung MOCAF. Sudah diajari juga bikin nastar dari tepung MOCAF. Tapi kalau mbaknya ada ide untuk membuat olahan lain dari tepung MOCAF juga tidak apa apa. Nanti kita buat bersama, kalau bisa ya sampai proses pemasaran." Ujar ibu Luka saat berbincang bersama Mahasiswa KKN MBKM-MD Universitas Negeri Malang. Oleh karena itulah ide inovasi kue garpu dari tepung MOCAF ini muncul. Beberapa kali percobaan juga dilakukan hingga mendapatkan resep yang paling cocok.

Dokpri

Dari 500 gram tepung MOCAF beserta bahan-bahan pendukungnya, dihasilkan sekitar 1,3 kg kue garpu yang bisa dikemas menjadi 5 bungkus produk dengan masing masing berat 250 gram. Saat ibu Luka ikut serta dalam kegiatan pameran produk UMKM di Kecamatan Pakisaji, beliau membawa beberapa tester kue garpu untuk mengetahui bagaimana komentar dari masyarakat yang juga ikut serta dalam kegiatan pameran UMKM. "Ini produk bagus, keren bisa menciptakan inovasi baru. Apalagi kalau nanti bisa lebih mengembangkan inovasi lain untuk olahan tepung MOCAF." Ujar salah satu perangkat Kecamatan Pakisaji. Salah satu respon baik inilah yang meningkatkan antusiasme Mahasiswa KKN MBKM-MD Universitas Negeri Malang beserta dengan Ibu Luka untuk kembali memproduksi kue garpu hingga beberapa kali produksi.

 "Antusiasme ibu-ibu ketua RT se-dusun saat mencoba kuenya tinggi mbak. Ibu-ibu lainnya juga ingin diajari untuk membuat kue garpu dari tepung MOCAF. Kalau bisa juga diajari bikin olahan-olahan lain dari tepung MOCAF, seperti brownies atau kue bolu gitu." Ujar ibu Luka saat diwawancarai oleh salah satu Mahasiswa KKN MBKM-MD Universitas Negeri Malang mengenai bagaimana respon warga yang telah mencoba produk kue garpu ini. Diharapkan antusiasme warga untuk pembuatan produk dari tepung mocaf ini tidak berhenti pada pembuatan kue garpu saja dan inovasinya tidak berhenti setelah Tim KKN MBKM-MD Universitas Negeri Malang sudah tidak mendampingi kegiatan ini kembali.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline