Lihat ke Halaman Asli

KKN TMBKM

edukasi

Brand Audit bersama Mahasiswa KKNT UPN Veteran Jawa Timur dan Komunitas Nol Sampah Surabaya

Diperbarui: 1 Agustus 2022   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah yang sudah terkumpul dan akan dipilah berdasarkan merknya (dokpri)

Seperti yang kita ketahui bersama persoalan sampah yang dikeluarkan oleh produsen belum terolah dengan baik, khususnya sampah plastik kemasan yang dihasilkan dari limbah rumah tangga yang secara terus menerus pasti keluar dari tiap rumah.

Bank sampah milik Kampung RT 5 Sambiarum bersama komunitas nol sampah Surabaya, mahasiswa KKNT MBKM Kelompok 83, dan dihadiri oleh siswa-siswi sekolah dasar dan sekolah menengah pertama mengadakan brand audit pada sampah sachet hasil limbah rumah tangga warga sambiarum selama 2 minggu.

Brand audit sendiri merupakan kegiatan memisahkan sampah sachet berdasarkan perusahaan yang memproduksi yang selanjutnya dilakukan pendataan. Karena sampah sachet termasuk salah satu sampah yang tidak bisa diolah, maka produsen bertanggung jawab penuh atas problematika sampah sachet yang diproduksi, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. 

Dari berbagai sampah yang dikumpulkan selama kurang lebih 2 minggu di RT 05 Kampung Sambiarum, dapat diketahui bahwa sampah kebanyakan dari kemasan deterjen, makanan ringan, hingga minuman sachet. 

Sampah-sampah yang sudah dikumpulkan lalu dipilah berdasarkan brand atau perusahaan produsennya semisal PT. Unilever Indonesia Tbk, PT Mayora Indah Tbk,  PT  Wings Surya dan sebagainya. Sampah yang sudah dipilah berdasarkan perusahaan produsen kemudian ditimbang untuk mengetahui beratnya. 

"Tujuan kegiatan brand audit ini yaitu untuk mengingatkan perusahaan akan tanggung jawabnya dalam menarik kemasan dan mengganti kemasan produksinya dengan yang ramah lingkungan" ujar Heni Ismail dalam wawancara (23/3).

Sampah plastik sendiri merupakan salah satu jenis sampah yang sulit untuk diuraikan di alam dan sampah plastik dalam bentuk sachet sendiri susah untuk didaur ulang. 

Sampah plastik juga berbahaya bagi ekosistem pesisir dan laut. Maka dari itu, dari program brand audit ini diharapkan bisa mengingatkan kepada perusahaan akan bahaya sampah sachet plastik dan bisa membuat kemasan yang lebih ramah lingkungan sehingga membawa dampak lebih baik untuk ekosistem dan lingkungan.

Berita ini disusun oleh:

Tedy Dwi Yuliansya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline