Lihat ke Halaman Asli

KKN BANGUNKERTO80

Mahasiswa/KKN UNISA Yogyakarta

Pengukuran Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) oleh Mahasiswa KKN-MBKM UNISA

Diperbarui: 28 Agustus 2023   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mahasiswa KKN-MBKM telah melaksanakan pengecekan kesehatan berupa pengukuran Bioelectrical Impedance Analysis (BIA). Kegiatan tersebut dilakukan pada 17/08/2023 bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan di SD N Ledoknongko, pengecekan kesehatan itu dilakukan setelah warga Ledoknongko selesai melakukan jalan sehat. Sasaran dari kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat umum warga ledoknongko.

Bioelectrical impedance analysis (BIA) merupakan salah satu metode pengukur tingkat lemak tubuh (body fat) dengan membedakan massa lemak dan massa non–lemak berdasarkan body composition assessment. Metode ini menggunakan aliran listrik yang melewati berbagai jaringan tubuh yang memiliki kepadatan yang beragam. Komposisi tubuh diukur untuk mendapatkan persentase lemak, tulang, air, dan otot dalam tubuh. Pengukuran komposisi tubuh juga ditujukan untuk mendeteksi kebutuhan tubuh terhadap asupan makanan serta mendapatkan informasi yang relevan terhadap upaya pencegahan dan penanganan penyakit.

Untuk mengetahui komposisi tubuh, digunakan metode Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) yang memiliki keunggulan yaitu murah, mudah, dan portable. Kekurangan dari alat BIA adalah hasil pengukuran dapat bervariasi tergantung dari banyaknya cairan yang ada di dalam tubuh. Cara penggunaan alat BIA ini cukup mudah. Pertama nyalakan alat BIA, kemudian masukan umur, berat badan, tinggi badan, dan jenis kelamin. Setelah itu berdirilah ke atas alat BIA. Tekan tombol memulai pengukuran dan tunggu beberapa saat untuk melihat hasilnya. Bandingkan hasil pengukuran yang di dapat dengan nilai cut-off (nilai yang direkomendasikan dalam manual).

Hasil yang ditunjukkan pada BIA sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Apabila tubuh sedang dalam kondisi dehidrasi atau kekurangan cairan, misalnya saat cuaca panas dan kurang konsumsi air, maka hasil dari BIA dapat menunjukkan komposisi lemak tubuh cenderung lebih tinggi. Sebaliknya apabila pengukuran BIA dilakukan setelah berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, maka kadar lemak tubuh cenderung terlihat lebih rendah. Kadar lemak tubuh juga terlihat cenderung lebih rendah apabila pengukuran dilakukan sesaat setelah makan. Karena banyaknya faktor yang dapat menimbulkan perbedaan hasil pengukuran, maka BIA tidak direkomendasikan untuk digunakan sebagai acuan mendiagnosis penyakit atau memberikan pengobatan. BIA lebih sesuai digunakan untuk memonitor perubahan komposisi kadar lemak, air, dan massa otot seseorang dalam periode waktu tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline