Di suatu malam yang sunyi,
Aku duduk sendiri, terbelenggu dalam sepi.
Hati ini terasa berat,
Beban yang tak terucap, harapan yang terikat.
Tiba-tiba, cahaya lembut menyapa,
Membimbingku, menghapus rasa hampa.
Dalam gelap, aku merasa ada,
Sosok yang setia, selalu menanti, tak berdaya.
Aku ingat saat langkahku goyah,
Ketika dunia mengujiku dengan kepedihan,
Air mata ini menetes,
Namun, kasihMu datang, menghapus semua kesedihan.
Setiap detak jantungku,
Kau lukis cinta yang takkan pudar,
Meskipun sering aku melupakan,
RinduMu selalu ada, tak pernah terbenam.
Dalam perjalanan ini, aku tersandung,
Mencari jalan di tengah keraguan.
Namun, Engkau tetap setia,
Pelukan hangat yang menenangkan jiwa.
Kau hadir di tengah hujan,
Memberi pelangi saat langit kelam,
Dan dalam kesunyian, ku lihat tanganMu,
Menggenggam harapan, memberi arah yang baru.
Tuhan, di saat aku terjatuh,
Kau angkat aku kembali, penuh kasih,
Meskipun tak pernah bersujud,
Rasa syukur ini mengalir, takkan pernah berhenti.
Kini, di ujung malam yang tenang,
Aku menatap bintang-bintang, tak tertahan.
Cerita ini adalah tentang cintaMu,
Yang selalu ada, selamanya, takkan pernah surut.
Ditulis oleh Resti Astuti Misatun Putri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI