Lihat ke Halaman Asli

KalamResti

RESTI ASTUTI MISATUN PUTRI

Mahasiswa KKN-MB 132 IAIN Kudus Gaungkan Sosialisasi Anti-Bullying: Tanamkan Nilai-nilai Karakter di Lingkungan Sekolah

Diperbarui: 23 September 2024   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Mahasiswa KKN-MB 132 IAIN Kudus mengadakan sosialisasi anti-bullying dengan menanamkan nilai-nilai karakter yang pernah dipelajari waktu kuliah. Kegiatan ini merupakan salah satu program yang dianjurkan oleh kampus IAIN Kudus, yakni terkait dengan Sosialisasi Pencegahan Bullying. Sosialisasi ini diadakan di SD Negeri 1 Kedungwungu, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan pada Hari Jum’at (20/9/2024).

Acara ini dihadiri oleh seluruh siswa kelas 5 dan 6 yang mengikuti kegiatan dengan sangat antusias.

Dimulai sejak pukul 09.00 WIB, para siswa yang sudah berkumpul di kelas 5 disambut hangat oleh mahasiswa KKN dengan berbagai ice breaking yang menarik. Metode yang digunakan saat menyampaikan pesan anti-bullying adalah melalui lagu anti-bullying dan film pendek ‘IBRA : Bully’ berhasil menarik perhatian para siswa.

Sosialisasi dimulai dengan pemaparan dari Ahmad Febrizan, ia menjelaskan tentang pengertian dan bentuk-bentuk bullying.

Bullying merupakan perilaku atau tindakan agresif yang melibatkan ketidakseimbangan kekuatan sehingga merugikan orang lain. Perilaku agresif ini dapat dilakukan berulang kali dan menyebabkan masalah yang serius pada orang yang di-bully,” jelas Ahmad.

Ia memberikan contoh bentuk-bentuk bullying, seperti kekerasan fisik, caci maki, penyebaran berita bohong, hingga penyebaran foto tanpa izin.

Dokumentasi Pribadi

Materi selanjutnya disampaikan oleh Resti Astuti Misatun Putri, dimana Resti menjabarkan dampak bullying, cara melawan bullying dengan menanamkan nilai karakter dan menjelaskan alasan kenapa seseorang bisa menjadi pelaku bullying dan korban bullying. Suasana menjadi lebih aktif ketika Resti memberikan arahan agar siswa bisa role play menjadi pelaku, korban dan guru.

Ketika memerankan karakter sebagai korban bullying siswa diajarkan untuk bisa melawan perundungan.

“Pada saat menjadi korban bullying jika sudah berusaha melawan maka Langkah yang harus dilakukan adalah meminta pertolongan kepada teman, guru, orangtua ataupun pihak berwajib”, tutur Resti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline