Lihat ke Halaman Asli

KKN MB Posko 9

UIN Walisongo Semarang

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Ramaikan Tradisi Barikan di RW 3 Kelurahan Cepoko

Diperbarui: 8 Juli 2024   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi Posko 9 di Kelurahan Cepoko

Semarang - Peringatan Tahun Baru Islam 1446 H, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Posko 9 turut serta meramaikan tradisi Barikan bersama warga RW 3 Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, Sabtu (06/07/2024).

Tradisi Barikan merupakan budaya yang sudah berjalan lama di Kelurahan Cepoko untuk menyambut tahun baru Islam. Ketua RW 3, Mukhlas, menyampaikan barikan bukan sekedar tradisi yang berbagi makanan, tetapi juga simbol persatuan dan perbedaan.

"Barikan niki kangge ngraketaken sanak seduluran tanpo mbeda-mbedaake siji lan sijine kados semboyan Bhinneka Tunggal Ika," ucapnya.

Dokumentasi pribadi Posko 9 di Kelurahan Cepoko

Menjelang malam 1 Suro atau awal tahun baru Islam, mahasiswa KKN Posko 9 bersama dengan warga desa berkumpul di tiga lokasi berbeda, yaitu, warga RT 01/02 di perempatan Jalan Jetis-Trawas, warga RT 03 di sekitar jalan RT 03 yang berdekatan dengan mushola serta warga RT 04/05 di depan masjid yang meluas hingga ke jalan.

Setiap lokasi menjadi saksi kebersamaan yang terjalin antara mahasiswa KKN dan masyarakat. Mereka tidak hanya membawa nasi dan lauk-pauk seperti ikan asin, urap, tempe, tahu, mie, dan telur, tetapi juga berbagai jajanan yang akan disantap bersama-sama secara lesehan.

Acara malam 1 Suro ini juga diisi dengan doa bersama. Warga berdoa untuk keselamatan, kesejahteraan dan berkah dari Allah SWT untuk tahun yang baru. Suasana doa bersama ini memperdalam makna keagamaan dalam kegiatan tersebut.

Mukhlas menekankan pentingnya menjaga tradisi ini agar tetap lestari dan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.

"Semoga semangat kebersamaan dan kerukunan yang tercipta dalam tradisi barikan ini dapat terus dijaga dan diperkuat di masa depan," jelasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline