Minggu, 25 Agustus 2024 – Di hari minggu yang cerah, Jati memulai hari libur dengan membuat artikel kompasiana. Artikel tersebut dibuat sebagai salah satu bentuk luaran dari kegiatan yang dilakukan setiap harinya selama KKN berlangsung. Setelah selesai dibuat, artikel tersebut akan diedit oleh penanggungjawab kompasiana. Dalam proses pengeditan, aspek yang dibenahi yaitu meliputi penulisan, tanda baca, dan keefektivan kalimat. Penanggungjawab kompasiana tersebut, kebetulan adalan salah satu anggota lembaga pers di kampus, yang mana memiliki pengalaman lebih dalam bidang artikel online.
Siang harinya, tim KKN UNY melanjutkan kegiatan dengan uji coba membuat BioPori. Setelah melakukan percobaan sebelumnya, selanjutnya dibuat lagi tiga pot BioPori yang dibuat sama seperti sebelumnya. Proses yang dilakukan masih sama, yaitu sisa sayuran yang sudah tidak lagi digunakan dipotong-potong menjadi kecil-kecil, kemudian dimasukkan kedalam botol air mineral 1500 ml yang sudah dilubangi area sekitarnya.
Setelah itu, digunakan galon bekas yang sebelumnya telah dipotong bagian atasnya, kemudian dilubangi bagian bawahnya, dan diisi dengan tanah. Setelah diberi sedikit tanah, masukkan botol air mineral yang sudah diisi sayuran tadi, dan letakkan dibagian samping dalam galon.
Kemudian diisi tanah lagi, dan langkah terakhir yaitu dibeeri tanaman. Langkah-langkah tersebut sudah dibuktikan sebelumnya, dan berhasil dibuat puput dari sayuran yang sudah dimasukkan ke dalam botol tadi. Dengan adanya BioPori ini, diharapkan dapat menjadi alternatif sistem penanaman untuk tanah yang tidak subur, seperti di padukuhan Jalakan bagian atas.
Di waktu yang sama, salah satu tim KKN UNY melanjutkan perbaikan pada hidroponik yang telah dibuat kerangkanya. Kali ini, dicek keseluruhan kerangka dan sistem. Tujuannya yaitu untuk melihat apakah masih ada sambungan pipa yang bocor, atau apakah masih ada kerangka yang kurang kuat.
Selain itu, dilakukan juga checking pada sistem hidroponiknya, apakah laju air yang mengalir terlalu tinggi, dan apakah genangan air cukup. Sistem hidroponik ini dibuat atas permintaan dari KWT dusun Jalakan. Sistem ini rencananya akan digunakan juga sebagai alternatif penanaman sayuran yang dapat dilakukan tanpa media tanah. Selain itu, sistem ini juga diharapkan dapat membantu memanfaatkan PAB yang sudah baik di Dusun Jalakan menjadi sesuatu yang baru.
Penulis: Olivya Angellina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H