Lihat ke Halaman Asli

KKNM18851 Jalakan

Universitas Negeri Yogyakarta

Menanam Pisang tanpa Membeli Bibit Pohon Pisang? Bisa!

Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Rabu (7/8) yang cerah kami awali dengan mendampingi pembelajaran anak-anak TK PKK 107 Argosiwi. Delapan orang dari tim KKN juga membantu mendekorasi sudut-sudut sekolah dengan hiasan berwarna-warni yang terbuat dari kertas lipat. Mulai dari menaiki tumpukan kursi hingga memanjat ayunan kami lakukan demi mempercantik seluruh ujung sekolah. Ibu guru tersenyum puas akan hasil kerja kami. Mission completed!

Dokumen Pribadi

Di penjuru desa yang lain, Salma dan Hinsa menyambangi acara Sosialisasi Budidaya Pohon Pisang di KWT (Kelompok Wanita Tani). Narasumber didatangkan dari DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) Bantul, yakni Bapak Agus. Materi yang disampaikan mengenai bagaimana cara budidaya pohon pisang dengan menanam bibit dari tunas anakan yang ada di akar pisang. Siapa sih yang nggak suka pisang? 

Dokumen Pribadi

Langkah pertama yang harus dilakukan ialah memilih pohon induk yang nantinya akan digunakan untuk pembibitan. Selanjutnya, bibit berupa tunas anakan diambil dan dipisahkan dengan rumput yang menempel di sekelilingnya. Kemudian, tunas dicuci hingga bersih dan direndam dengan air. Jika sudah, maka tunas siap ditanam. Dengan metode tersebut, kita tidak perlu membeli bibit pohon pisang sehingga akan menekan budget yang dimiliki.

Dokumen Pribadi

Waktu senggang di siang hari dimanfaatkan Defta dan Abid untuk melanjutkan program kerja EcoBottle Bin. Dua botol ecobricks dikaitkan menjadi satu dengan kawat tipis yang dipasang di tutup botol. Botol yang sudah disatukan kemudian disusun melingkar hingga membentuk tabung untuk dijadikan tempat sampah. Pada bagian bawah diberi alas berupa triplek yang berbentuk lingkaran. Sambil meminum es teh, Defta dan Abid bekerja sama untuk menyelesaikan program kerja individu mereka.

Dokumen Pribadi

Masih sama dengan malam-malam sebelumnya, hari itu kami menonton pertandingan voli di lapangan RT 4. Pertandingan berlangsung seru dan meriah. Para pemain yang sangat kompetitif menambah suasana riuh malam itu. Para pendukung bersorak untuk tim kesayangan mereka. Kami ikut terbawa euforia yang ada. Setelah menyaksikan pertandingan voli hingga selesai, kami pun pulang ke posko untuk beristirahat.

Penulis: Elshinta Adelia Ryzty

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline