Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Kolaborasi #3 Kelompok 215 Desa Sukowono Kegiatan Mahasiswa dalam Mendata Data ATS (Anak Tidak Sekolah) di Berbagai Dusun Sukowono

Diperbarui: 6 Agustus 2024   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi-Survei ATS oleh Mahasiswa KKNK Kelompok 215 di Desa Sukowono

Pemerintah Kabupaten Jember meluncurkan program survei data Anak Tidak Sekolah (ATS) yang diselenggarakan dengan kolaborasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari berbagai universitas. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengidentifikasi dan menangani masalah putus sekolah di wilayah Kabupaten Jember. Salah satu kelompok yang terlibat aktif dalam program ini adalah Kelompok 215 KKN Kolaborasi #3 yang bertugas di Desa Sukowono, Kecamatan Sukowono. Mahasiswa dari kelompok ini telah melakukan survei di lokasi yang telah ditentukan oleh pemerintah Kabupaten Jember selama beberapa minggu terakhir, bekerja sama dengan perangkat desa dan masyarakat setempat.

Mahasiswa KKN pada kegiatan survei ATS ini menggunakan metode wawancara langsung dan pengisian kuesioner kepada keluarga dan anak-anak yang menjadi subjek survei. Data yang dikumpulkan mencakup informasi demografis, latar belakang pendidikan, kondisi ekonomi keluarga, serta alasan utama anak-anak tersebut tidak melanjutkan pendidikan. Dari hasil survei awal, ditemukan bahwa beberapa faktor utama yang menyebabkan anak-anak di Desa Sukowono tidak bersekolah sebagian besar berasal dari keluarga dengan penghasilan rendah, anak yang harus membantu orang tua bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta masih kurang kesadaran akan pentingnya pendidikan. Selain itu masih terdapatnya ketidakcocokan pada data tanggal lahir anak, status pelajar anak dan lokasi tinggal anak.

Dokumentasi Pribadi-Survei ATS oleh Mahasiswa KKNK Kelompok 215 di Desa Sukowono

Harapan dari adanya kegiatan program survei ATS ini pemerintah Kabupaten Jember dapat melakukan intervensi seperti halnya penyuluhan Pendidikan, bantuan ekonomi, serta adanya program beasiswa, dapat menjadi dasar untuk adanya kebijakan yang lebih baik dalam menangani masalah putus sekolah. Selain itu kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan dapat menjadi  pengalaman yang  baik bagi kami khususnya Mahasiswa KKN Kolaborasi #3 Kelompok 215 di Desa Sukowono.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline