Lihat ke Halaman Asli

kkn kolaboratifposko 242

Mahasiswa KKN Kolaboratif posko 242

Sosialisasi : "Jelajahi Dunia Puding Sehat dengan Daun Kelor : Mulai Sejak Kecil, Cegah Stunting untuk Anak Hebat"

Diperbarui: 21 Agustus 2024   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sosialisasi di tk al - aufa - kkn kolaboratif242

Pada hari Senin, 19 Agustus 2024, di TK Al-Aufa yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi 27-A Patrang, telah dilaksanakan sebuah acara sosialisasi dengan tema "Jelajahi Dunia Puding Sehat dengan Daun Kelor: Mulai Sejak Kecil, Cegah Stunting untuk Anak Hebat." Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para orang tua dan guru tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini melalui asupan gizi yang baik, dengan menekankan penggunaan daun kelor sebagai salah satu bahan makanan yang kaya nutrisi.

Stunting merupakan kondisi keterlambatan pertumbuhan pada anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis. Hal ini berdampak pada tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar usia mereka. Selain mempengaruhi perkembangan fisik, stunting juga berdampak pada perkembangan kognitif anak, yang dapat memengaruhi kesehatan mereka dalam jangka panjang. Mengatasi stunting sejak dini sangat penting untuk memastikan anak-anak tumbuh dengan sehat dan optimal.

Menurut data yang dipresentasikan dalam bentuk diagram batang, wilayah Patrang memiliki total kasus stunting sebanyak 2.432. Jumlah ini tersebar di empat lingkungan, yaitu Perumnas RW 10-13 dengan total 259 kasus, Cangkring RW 1-4 dengan 573 kasus, Patrang Tengah RW 5-9 dengan 746 kasus, dan Krajan RW 14-20 yang memiliki jumlah tertinggi dengan 854 kasus. Angka ini menunjukkan bahwa stunting masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di wilayah ini.

Penyebab utama stunting diantaranya adalah kekurangan asupan gizi yang tepat, infeksi yang berulang, serta sanitasi yang buruk. Dampak dari stunting sangat serius, meliputi keterlambatan perkembangan, penurunan kemampuan belajar, dan risiko kesehatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, upaya pencegahan stunting harus menjadi prioritas utama dalam masyarakat.

Salah satu langkah pencegahan yang disarankan adalah pemberian makanan bergizi. Orang tua perlu diajarkan tentang pentingnya nutrisi yang tepat, serta diberikan contoh menu sehat yang mudah dibuat di rumah. Selain itu, pemantauan pertumbuhan anak secara rutin dan konseling gizi bagi anak-anak yang teridentifikasi mengalami masalah pertumbuhan juga menjadi langkah penting. Aktivitas fisik yang cukup juga didorong agar anak-anak dapat memiliki metabolisme yang sehat dan pertumbuhan fisik yang optimal.

sosialisasi di tk al - aufa - kkn kolaboratif242

Dalam sosialisasi ini, daun kelor diperkenalkan sebagai bahan makanan yang memiliki banyak manfaat. Daun kelor kaya akan nutrisi, seperti vitamin A, C, dan E, serta mengandung protein, kalsium, dan zat besi. Konsumsi daun kelor secara teratur dapat membantu meningkatkan asupan gizi, yang penting untuk mencegah stunting. Selain itu, daun kelor juga mudah didapat dan diolah, sehingga dapat menjadi pilihan yang praktis bagi keluarga.

Salah satu cara penyajian daun kelor yang menarik bagi anak-anak adalah dengan membuat puding daun kelor. Bahan-bahan yang diperlukan meliputi daun kelor, agar-agar tanpa rasa, susu UHT, susu kental manis, gula pasir, garam, dan air. Cara pembuatannya pun cukup sederhana: daun kelor yang sudah dibersihkan dihaluskan, kemudian dicampur dengan agar-agar, susu, gula, garam, dan air, lalu dimasak hingga mendidih. Setelah itu, adonan puding dituangkan ke dalam cetakan dan didinginkan hingga mengeras.

sosialisasi di tk al - aufa - kkn kolaboratif242 

Melalui acara sosialisasi ini, diharapkan para orang tua dan guru di TK Al-Aufa dapat memahami pentingnya pencegahan stunting dan mulai menerapkan pola makan sehat dengan menggunakan bahan-bahan bergizi seperti daun kelor. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan generasi anak-anak yang sehat, cerdas, dan kuat, siap menghadapi masa depan yang lebih baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline