KKN Kolaboratif posko 96 pada Rabu 07 Agustus 2024, bekerja sama dengan pihak Posyandu Desa Tutul mengadakan acara sosialisasi pencegahan stunting untuk anak-anak usia dini. Upaya pengadaan kegiatan ini demi mendukung program perencanaan pemerintahan tingkat daerah dalam mengatasi permasalahan stunting. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh ibu-ibu dan kader posyandu desa Tutul Kecamatan Balung, Jember. Memiliki tujuan untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengatasi pencegahan stunting.
Pencegahan stunting adalah salah satu program Sustainable Development Goal (SDGs) dengan tujuan menghilangkan kelaparan dan segala bentuk kekurangan nutrisi pada anak dalam mencapai ketahanan pangan. Target yang ditetapkan oleh Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional ialah menurunkan angka stunting hingga 40% di tahun 2025. Karena permasalahan stunting berpengaruh besar terhadap kualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang.
Permasalahan stunting merupakan kondisi yang dialami pada anak dengan ditandai masalah (pertumbuhan tubuh dan otak) yang tidak normal akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupannya. Sehingga anak akan megalami pertumbuhan lebih pendek dari usia normalnya dan memiliki keterlambatan didalam berpikir. Selain itu, permasalahan stunting juga dapat menyebabkan terganggunya perkembangan motorik dan mental, serta meningkatkan risiko terjangkit penyakit.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua anak dengan kekurangan pertumbuhan fisik mengalami stunting. Karena terjadinya stunting dapat dibuktikan bila dilihat dari standar pengukuran tinggi badan yang berada pada kisaran dibawah normal. Pengukuran tinggi badan biasanya menggunakan grafik pertumbuhan anak (GPA) dari WHO dengan menunjukkan angka dibawah -2 Standar Deviasi. Maka dari itu, anak dengan tubuh pendek belum serta merta menderita permasalahan stunting. Karena kondisi pada anak hanya dapat terjadi ketika asupan nutrisi kurang seimbang hingga berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Oleh karena itu, KKN Kolaboratif 96 menawarkan cara sederhana mencegah stunting pada anak dengan menerapkan pola 4M+1B, yakni :
- Mencegah dengan melakukan pemeriksaan secara rutin kesehatan dan asupan gizi pada pasangan usia subur.
- Merubah dengan secara rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.
- Melaksanakan dengan melakukan persalinan dan inisiasi menyusui sejak dini.
- Merawat dengan melakukan perawatan pada tumbuh kembang anak, dan ikut memperhatikan :
- Nutrisi yang tepat
- Melakukan imunisasi
- Pemantauan tumbuh kembang anak di Posyandu
- Melakukan pola hidup 4 sehat 5 sempurna.
- Budidaya tanaman.
- Budidaya tanaman dimaksudkan untuk memanfaatkan media barang bekas seperti galon dan botol air minum yang digunakan sebagai media menanam sayur-sayuran yang kaya akan nutrisi dan karbohidrat. Karena itu, manfaat mengkonsumsi sayuran dapat memberikan nutrisi dan asupan gizi kuat pada tumbuh kembang anak.
Masyarakat desa Tutul juga diajarkan cara menanam sayur-sayuran agar tidak mudah layu. Tak hanya itu, kelebihan yang ditawarkan adalah agar dapat melestarikan lingkungan yang bersih dengan memanfaatkan halaman rumah kosong, supaya pencegahan dampak stunting telah dilakukan jauh-jauh hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H