Talas merupakan tumbuhan penghasil umbi-umbian yang banyak tumbuh di daratan Afrika, Amerika, dan Asia. Di Indonesia, tumbuhan yang bernama latin Colocasia esculenta ini merupakan tumbuhan yang dapat dijadikan beraneka ragam makanan bercita rasa lezat, seperti kolak, bolu, bubble tea, es campur, dan yang paling sering ditemui adalah keripik talas.
Sebagian besar masyarakat Desa Rowoindah bekerja sebagai petani atau buruh tani yang berpeluang untuk membuka usaha dengan memanfaatkan hasil alam yang dibuktikan dengan banyaknya Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) di Desa Rowoindah. Hasil alam di desa ini yang dimanfaatkan seperti singkong, pepaya, tembakau, dan talas.
Salah satu UMKM di Desa Rowoindah, tepatnya di Dusun Rowo mempunyai rumah produksi olahan dari talas, yaitu keripik talas yang dimiliki oleh Bu Hanifah atau dikenal dengan Bu Lut.
Rumah produksi keripik talas Bu Lut ini sudah berdiri selama 15 tahun. Awalnya beliau hanya menjual satu jenis keripik saja yaitu keripik talas, namun seiring berjalannya waktu Bu Lut menjual keripik singkong, keripik tempe, keripik ubi ungu, hingga keripik pisang.
Produk tersebut dijual di warung depan rumahnya hingga menarik minat masyarakat desa menjadi konsumen. Lambat laun produk keripik talas tersebut semakin terkenal di kalangan warga luar desa karena banyak pembeli yang lewat tertarik dan akhirnya membeli keripik tersebut hingga setiap 2 hari sekali Bu Lut memproduksi keripik talas sebanyak kurang lebih 50 kg talas.
Berikut ini kita intip cara pembuatan keripik talas ala Bu Lut yang dibagikan kepada Mahasiswa KKN :
1. Siapkan semua bahan-bahannya,
2. Kupas talas hingga talas bersih dari kulitnya,
3. Lalu, rendam talas dan cuci bersih berulang kali hingga bersih dari getahnya dan dikeringkan