Lihat ke Halaman Asli

KKN KOLABORATIF221

profesi sebagai mahasiswa, KKN kolaboratif

KKN Kolaboratif#3 Kelompok 221 Mengusung Tema Stunting di Desa Sukowiryo Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember

Diperbarui: 19 Agustus 2024   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumentasi Pribadi KKN Kolaboratif Sukowiryo 221

Desa Sukowiryo merupakan desa yang ada di kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember dengan jumlah penduduk 3.000 yang terdiri dari 8 dusun diantaranya Krajan I, Krajan II, Rejeb I, Rejeb II, Sudung Barat I, Sudung Barat II, Sudung Timur I, dan Sudung Timur II. "Mayoritas penduduk di desa ini memilih mata pencaharian sebagai petani karena lahan pertanian yang berlimpah, "yang ditanam terdiri dari jagung, padi, pepaya dan tembakau" ujar Kepala Desa Sukowiryo, bapak Sukarno.

Masalah Stunting masih menjadi perhatian utama di Desa Sukowiryo, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, jumlah anak yang mengalami stunting di desa tersebut masih cukup tinggi.

Stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, telah menjadi masalah serius di Desa Sukowiryo. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk akses terbatas terhadap pangan bergizi, masalah ekonomi, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang, serta sanitasi dan kebersihan lingkungan yang masih perlu diperbaiki.

Selain itu, faktor sosial seperti kebiasaan dan budaya juga mempengaruhi upaya penanggulangan stunting. Banyak masyarakat yang masih percaya pada mitos-mitos terkait makanan dan kesehatan, yang sering kali bertentangan dengan praktik gizi yang baik. Pendidikan dan sosialisasi yang intensif sangat diperlukan untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan ini.

Pemerintah Kabupaten Jember juga berkomitmen untuk terus mendukung upaya penanggulangan stunting di Desa Sukowiryo melalui berbagai program dan kebijakan yang berfokus pada peningkatan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat. Salah satu program Pemerintah Kabupaten Jember yaitu one day one egg atau satu hari satu telur untuk memperbaiki gizi anak yang mengalami stunting. 

Program tersebut disalurkan langsung oleh Pemerintah Desa melalui Polindes. "Masyarakat disini masih kurang peduli, pembagian program satu hari satu telur tidak dimanfaatkan dengan maksimal, banyak orang tua yang menghabiskan telur hanya dalam 1 hari dengan alasan si anak tidak mau memakan telur yang dibagikan," ujar Kepala Desa Jelbuk, Bapak Sukarno.

Sementara itu, peran Pemerintah Kabupaten Jember juga dilakukan dari segi penyediaan air bersih atau sanitasi bagi masyarakat. "Penyaluran bantuan sanitasi untuk warga juga sedang dilakukan secara bertahap dibawah tanggung jawab PUPR?" tambah Bapak Kepala Desa Jelbuk Bapak Sukarno.

Sumber : Dokumentasi Pribadi KKN Kolaboratif Sukowiryo 221 

Dengan berbekal informasi yang telah didapatkan terkait permasalahan yang ada di desa Sukowiryo, KKN Kolaboratif #3 Kelompok 221 mengangkat tema stunting dengan berbagai program kerja yang direncanakan. Adapun program kerja diantaranya yaitu Penyuluhan Pentingnya Tablet FE Pada Remaja Untuk Mencegah Terjadinya Stunting di SMPN 1 Jelbuk, Demo Pembuatan Makana Tambahan PMT (Puding Jagung dan Susu Kedelai) pada Ibu Hamil, Balita dan Anak Prasekolah, Kelas Ibu Hamil, dan Penyuluhan Nutrisi Pada Ibu Hamil, Pembagian Tanaman Pencegah Stunting.

Dengan kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan masalah stunting di Desa Sukowiryo dapat segera teratasi dan anak-anak di desa tersebut dapat tumbuh dengan sehat dan optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline