Lihat ke Halaman Asli

KKN Kolaboratif Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember: Pelatihan Batik Ecoprint untuk Pemberdayaan Ekonomi Desa Pocangan oleh KKN Kolaboratif #3

Diperbarui: 4 Agustus 2024   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama pemilik UMKM Batik Khas Pocangan (Dokpri)

Desa Pocangan merupakan salah satu desa di Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember. Desa Pocangan menjadi salah satu desa tujuan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif #3 yang dilaksanakan oleh 16 perguruan tinggi se-Kabupaten Jember. KKN Kolaboratif kelompok 219 telah melakukan survei lapangan terkait dengan potensi yang terdapat di Desa Pocangan. Salah satunya adalah batik khas Desa Pocangan, di aula balai desa Pocangan, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, ibu Anis sulalah selaku pemilik UMKM batik khas Desa Pocangan melakukan Pelatihan Batik Ecoprint bersama ibu-ibu pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga(PKK) minggu (04/08/24).

Ibu anis ,Ibu-ibu PKK dan Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 turut menyiapkan alat dan bahan berupa kain, dandang, tawas, kapur, cuka, daun, dan plastik. Setelah semuanya tertata rapi langkah pertama dimulailah proses pembuatan batik ecoprint yaitu menggunakan teknik mordan dengan cara kain direndam dengan larutan cuka, tawas, dan TRO lalu direndam dan didiamkan selama semalaman atau 2 hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal . Kemudian setelah itu kain diangkat dari larutan cuka, tawas, dan TRO kemudian ditiriskan dan dijemur.

Pelatihan Batik Ecoprint (Dokpri)

Selain itu daun yang digunakan untuk Batik Ecoprint direndam dengan air cuka selama 2 jam kain yang telah ditiriskan ditata diatas plastik, lalu daun yang telah direndam ditata sesuai kreasi, setelah itu kain ditutup menggunakan plastik kemudian dilipat dan digulung lalu diikat menggunakan tali rafiah dengan erat dan dilakukan teknik pengukusan selama 2 jam.

Seletalah 2 jam pengukusan kain kemudian diangkat dan di angin-anginkan yang bertujuan untuk warna pada batik ecoprint menjadi semakin pekat. Proses terakhir adalah proses penguncian dengan cara menggunakan air tawas dan air kapur (tunjung). Hal ini bertujuan agar daun yang sudah jadi di kain batik ecoprint tidak mudah luntur ketika dicuci.

Ibu anis sulalah mengatakan bahwa kegiatan Pelatihan Batik Ecoprint bertujuan untuk mewujudkan pemuda-pemuda terutama ibu-ibu yang ada didesa pocangan menjadi lebih berdaya dan berpengaruh. karna sebagian besar ibu-ibu menganggur dan perekonomiannya menengah kebawah, sehingga ibu anis ingin memaksimalkan tenaga yang ada untuk kesejahteraan ibu-ibu di desa pocangan. Harapan kedepannya ibu anis akan mengadakan organisasi atau koperasi untuk kebutuhan ibu-ibu sehingga dapat mengembangkan perekonomian masyarakat didesa pocangan, menurut ibu anis dari perekonomian yang kuat gizi dan pendidikan anak-anak semakin bagus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline