Lihat ke Halaman Asli

KKN KOLABORATIF 211

KKN KOLABORATIF 211

Keterlibatan Mahasiswa KKN Kolaboratif 211 Desa Sukosari dalam Rangka Memperingati HUT ke-77 RI

Diperbarui: 24 Agustus 2022   05:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Jember -- Hari yang ditunggu-tunggu oleh segenap masyarakat Indonesia telah tiba, yaitu tanggal 17 Agustus yang diperingati sebagai hari Kemerdekaan Indonesia. Pada tahun ini, antusias masyarakat sangatlah tinggi, hal tersebut terjadi karena hampir dua tahun belakangan ini aktivitas di luar rumah dibatasi akibat terkendala Covid-19 yang ada di Indonesia.

(17/8/2022) Kemeriahan tersebut salah satunya dengan keikutsertaan mahasiswa KKN Kolaboratif 211 Sukosari dalam upacara bendera di lapangan Sukowono. Mahasiswa KKN Kolaboratif 211 mendapatkan jadwal dari kecamatan pada bagian penurunan bendera yang dimulai pada pukul 15.00. Upacara yang diikuti oleh berbagai elemen seperti perwakilan perangkat desa dan kecamatan, anak SD hingga SMA, dll. Tidak hanya itu, masyarakat umum pun juga andil bagian, hal tersebut dilihat dari banyaknya masyarakat berjejer di pinggir lapangan dengan khidmat pada upacara berlangsung. Keadaan tersebut didasari oleh rasa nasionalisme yang ada pada diri masyarakat dalam memperingati Kemerdekaan Indonesia. Pada saat upacara penurunan bendera, mahasiswa KKN Kolaboratif 211 Sukosari juga bersama mahasiswa KKN Kolaboratif lainnya yaitu di Desa Sukorejo, Sumberwaru, Mojogemi, dan Sumberwringin. Upacara yang selesai pukul 16.00 tersebut termasuk sangat tenang dan khidmat, di akhir acara juga ada iring-iringan yang menyanyikan lagu-lagu nasional sehingga suasana hari Kemerdekaan sangat terasa.

dokpri

(20/8/2022) Keikutsertaan mahasiswa KKN 211 Sukosari dalam memperingati HUT RI ke-77 tidak hanya itu, selang 3 hari dari upacara bendera, pihak Kecamatan Sukowono mengadakan karnaval yang diikuti oleh 12 desa, salah satunya yaitu Desa Sukosari. Sejak satu minggu sebelumnya beberapa warga Desa Sukosari, khususnya ibu-ibu Kader Posyandu juga mulai melakukan serangkai latihan tari-tarian di balai desa yang akan dipentaskan pada karnaval tersebut. Mahasiswa KKN Kolaboratif 211 tidak hanya sendiri, namun juga ada KKN dari Universitas Muhammadiyah Jember yang pada saat itu juga melakukan KKN di Desa Sukosari. Keterlibatan mahasiswa KKN tersebut antara lain menjadi asisten talent, membantu warga Sukosari yang ikut dalam karnaval seperti memberikan konsumsi, membantu jika ada kendala pada kostum yang digunakan, dll. Salah satu panitia juga melakukan koordinasi kepada kedua kelompok KKN sebelum acara berlangsung.

"besok ada sebanyak 300 warga Sukosari, yang ikut dalam acara karnaval maka kepada mahasiswa KKN akan dibagi menjadi beberapa orang guna membantu acara agar berjalan lancar", ungkap salah satu panitia.

dokpri

Pada saat hari yang ditunggu tiba, Desa Sukosari mendapatkan urutan No. 4, setelah Desa Sukowono. Karnaval Desa Sukosari mulai berjalan pukul 13.00, disela-sela kemeriahan acara karnaval tersebut tidak terlepas dari para penonton yang sangat antusias hingga berdesak-desakan ingin melihat dengan jelas. Icon utama Desa Sukosari yaitu Kepala Desa Sukosari Bapak Ahmad Romadlon beserta istri dan anaknya yang menggunakan kostum berwarna ungu menggambarkan kerajaan Majapahit yang diikuti barisan prajurit, ibu dan bapak perangkat desa, fashion show, tarian ibu-ibu Kader Posyandu, para petani, dan juga barisan dengan kostum adat papua.

dokpri

Mahasiswa KKN Kolaboratif 211 sebanyak 8 orang dan Mahasiswa KKN Kolaboratif Unmuh Jember sebanyak 18 orang dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan dusun yang ada di Desa Sukosari yaitu Dusun Sasi, Srino, dan Patemon. Kemeriahan juga tidak terlepas dari keikutsertaan ibu kades yang turun langsung ikut menari serta pak kades yang berjalan ke belakang untuk memberikan semangat kepada setiap warganya. Selain itu pak kades juga memberikan arahan-arahan kepada mahasiswa untuk gerak cepat membantu jika ada yang ingin membutuhkan konsumsi seperti minum, permen, dan pertolongan jika tidak sanggup berjalan. Terlihat jika mahasiswa sangat antusias, serta gotong royong memberikan bantuan kepada talent-talent yang ada. Desa Sukosari sampai finish pukul 16.00 dan diakhiri dengan makan bersama dari makanan yang dibawa setiap perwakilan dusun. Kebersamaan mahasiswa dan warga Desa Sukosari semakin lengkap ketika kembali ke balai desa menggunakan truk yang sudah disiapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline