Lihat ke Halaman Asli

KKN Kolaboratif #2 205 : Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Bersama Warga Dusun Pace, Desa Jambearum

Diperbarui: 21 Agustus 2023   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik. Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pupuk organik merupakan pupuk yang tersusun dari materi-materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Limbah kotoran kambing merupakan salah satunya. Pemanfaatan kotoran kambing dilakukan karena kotoran ini mudah untuk didapatkan.

Alat dan bahan yang digunakan antara lain Hijauan 1 kg (daun kelor/kipait/debog pisang), Coklatan 3kg (jerami/seresah daun/sekam padi), Kotoran ternak 7kg, Dedak padi halus 5kg, Gula merah 500gram, EM4 250ml, Air 2 liter, Karung ukuran 40kg, Gombor, Cetok dan Parang/pisau. Pembuatan dilakukan dengan melarutkan bahan - bahan starter seperti EM4 dan air di dalam ember. Kemudian kotoran kambing dihamparkan di atas terpal kemudian dilakukan penyemprotan larutan starter tadi. Setelah kotoran kambing cukup basah sekitar 30-40% dapat dilakukan penyimpanan di dalam karung selama 40 hari.

Minggu (13/8/23) - mahasiswa KKN Kolaboratif 205 bernama Alvian dan Hafidz melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik kepada warga Dusun Pace, Desa Jambearum, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, Jawa Timur yang bertempatan di rumah Bapak Sucipto selaku Kepala Dusun Pace. Pelatihan pembuatan pupuk organik ini merupakan salah satu program kerja dari mahasiswa KKN Kolaboratif 205.

Penjelasan Proses Pembuatan Pupuk Organik. Sumber : Dokumen Pribadi

Menurut Bapak Sucipto, pelatihan pembuatan pupuk organik ini sangat membantu warga Dusun Pace karena minimnya pengetahuan tentang pengolahan limbah kotoran dari ternak yang dimiliki mereka. Kebanyakan warga Dusun Pace membuang limbah kotoran ternak mereka langsung ke sawah dimana hal tersebut kurang baik untuk dilakukan karena kotoran mengandung amonia yang dapat membuat tanaman menguning atau layu sehingga diperlukan proses fermentasi terlebih dahulu

Pelaksanaan program ini diharapkan dapat membantu warga untuk bisa membuat pupuk sendiri dengan limbah yang ada dan dapat dimanfaatkan di lahan pertanian mereka sehingga lahan pertanian menjadi lebih subur dan tidak ketergantungan pada pupuk kimia. Selain itu, harapannya peternak akan mendapat penghasilan tambahan dengan menjual pupuk organik yang mereka olah sendiri.

Foto Besama Warga Dusun Pace. Sumber : Dokumentasi Pribadi

Penulis: Mita Indriani, Nadya Nathasya Siahaan, Mutiara Dewi Safitri, Rizki Ika Agustina, Hafidz Denia Hibatullah, Widya Agung Nugraha, Alvian Madafiqiya Ramadan, Yessy Kusuma Sari, Rendi Ali Wardani, Queen Nurul Sufi, Siti Huzaimah, Tania Aprilliani Putri, Tiara Wahyu Norbaity, Diah Putri Aprilia dan Bapak Achmad Fawaid, SE., ME selaku Dosen Pembimbing Lapangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline