Lihat ke Halaman Asli

KKN Kolaboratif #2 Kelompok 205: Menggali Potensi dan Permasalahan Desa Jambearum

Diperbarui: 23 Juli 2023   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan di mimggu pertama KKN Kolaboratif #2 Kelompok 205 Desa Jambearum. Sumber: dokumentasi pribadi

Senin 17 Juli 2023 Desa Jambearum, Kec. Sumberjambe, Kab. Jember, Pemerintahan Kabupaten Jember resmi menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan KKN Kolaboratif dalam mewujudkan SDGs Desa Periode ke-II tahun ajaran 2023/2024. Diawali dengan upacara pelepasan yang bertempatan di Lapangan Alun-alun Jember. Salah satu kelompok yang diterjunkan yaitu kelompok KKN Kolaboratif 205 yang di tempatkan di Desa Jambearum, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember. KKN Kolaboratif Kelompok 205 terdiri dari 3 Universitas, yaitu Universitas Jember, Universitas dr. Soebandi dan ITS Mandala.

Setelah resmi diterjunkan, para mahasiswa KKN termasuk kami kelompok 205 KKN Kolaboratif mendapatkan sambutan dari Bapak Djoni Nurtjahjono, S.H, M.Si selaku Camat Sumberjambe dan juga diberikan pembekalan mengenai desa-desa yang terdapat di Sumberjambe salah satunya desa Jambearum. Beliau juga membahas potensi desa jambearum yakni ingin menjadikan desa Jambearum sebagai desa wisata. Setelah itu, kelompok kami disambut dengan sangat baik oleh pemerintah desa serta warga desa Jambearum. Sambutan tersebut didampingi oleh bapak Achmad Fawaid, SE., ME selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 205 KKN Kolaboratif.

Desa Jambearum, terletak di bagian Utara Kabupaten Jember yang berada tepat di bawah kaki Gunung Raung, bagian utara berbatasan langsung dengan kota Bondowoso dan bagian timur berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten Banyuwangi. Desa Jambearum, memiliki 7 dusun diantaranya dusun Krajan, Karang Sampurna, Pace, Sumber Kokap Barat, Sumber Kokap Timur, Sumber Betung, dan Biarum, ujar Bapak Sutikno. Mayoritas penduduk desa Jambearum bekerja sebagai petani hal ini karena luasnya lahan pertanian dan ladang yang tersedia. Komuditas Pertanian yang terdapat didesa Jambearum antara lain padi, jagung, cabe, kopi dan tembakau. Adapun Komuditas Buah-buahan yakni durian, rambutan, manggis dan talas.

Kegiatan awal yang dilakukan oleh kelompok 205 KKN Kolaboratif, melakukan diskusi bersama Bapak Sutikno, selaku Kepala Desa Jambearum untuk mengetahui kondisi dan potensi yang ada di desa Jambearum. Kami juga melakukan survey di salah satu dusun yaitu dusun Krajan untuk mengetahui kondisi di lingkungan sekitar. Setelah dilakukan wawancara kepada Kepala dusun Krajan, Bapak Kepala dusun mengatakan "Dusun saya masih belum ada UMKM, rata rata hasil dari mata pencaharian warga saya langsung di jual mentah karena jika dibuat usaha industri tidak akan berjalan karena tidak adanya pemasaran/kurang luasnya channel". Ujarnya.

Hal lain yang menjadi permasalahan di desa Jambearum yaitu masalah stunting. Setelah berkoordinasi dengan bidan Polindes setempat yang dilakukan oleh Tim Humas kelompok 205 dan diperoleh data bahwa terdapat dusun dengan angka stunting tertinggi yakni dusun Sumber Kokap Timur berjumlah 20 orang dan dusun Sumber Kokap Barat berjumlah 18 orang.

Berdasarkan permasalahan tersebut, kelompok 205 KKN Kolaboratif ingin menggerakkan aksi Desa Bebas Stunting guna mengurangi angka stunting yang ada di Desa Jambearum. Hal pertama yang akan dilakukan mulai menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dikalangan anak-anak hingga orang tua. Program ini dilakukan dengan mengadakan program sosialisasi di lingkungan Sekolah Dasar. Setalah berkoordinasi dengan Kepala Sekolah, beliau menyetujui dan mendukung program yang akan dijalankan oleh kelompok 205. Dengan demikian program kerja utama dari kelompok 205 KKN Kolaboratif yaitu mengurangi angka stunting difokuskan pada dusun Sumber Kokap Barat dan Sumber Kokap Timur.

Selain berfokus pada program kerja utama, pada Kamis (20 Juli 2023), guru dari Yayasan MTS dan MA meminta bantuan kepada kelompok kami untuk membantu mengajar karena kurangnya tenaga pendidik. Hal ini juga dapat membantu kami untuk mengetahui tingkat kemampuan belajar siswa. Setelah melakukan pembelajaran hari pertama, kami mengetahui bahwa masih terdapat siswa MTS yang tingkat literasinya rendah serta fasilitas sarana dan prasarana yang kurang memadai. Sehingga memotivasi kami untuk membantu meningkatkan kemampuan dan kualitas belajar siswa di sekolah tersebut.

Desa Jambearum, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember. sumber : dokumentasi pribadi

Penulis: Mita Indriani, Nadya Nathasya Siahaan, Mutiara Dewi Safitri, Rizki Ika Agustina, Hafidz Denia Hibatullah, Widya Agung Nugraha, Alvian Madafiqiya Ramadan, Yessy Kusuma Sari, Rendi Ali Wardani, Queen Nurul Sufi, Siti Huzaimah, Tania Aprilliani Putri, Tiara Wahyu Norbaity, Diah Putri Aprilia dan Bapak Achmad Fawaid, SE., ME selaku Dosen Pembimbing Lapangan.

https://unej.ac.id/

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline