Lihat ke Halaman Asli

KKN Kolaboratif200

Universitas Jember, STIKES Bhakti Al-Qodiri

Menyoal Permasalahan Stunting di Desa Randuagung, hingga Membangun Literasi Melalui Leaflet!

Diperbarui: 11 Agustus 2022   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Posyandu di Dusun Sumber Malang (Dokpri)

Stunting masih menjadi persoalan yang perlu diselesaikan bagi Pemerintah Kabupaten Jember, termasuk salah satunya di wilayah administrasi Desa Randuagung, Kecamatan Sumberjambe. 

Pasalnya di desa ini jumlah kasus stunting masih cukup terbilang tinggi jika dibandingkan dengan desa-desa lain di Kabupaten Jember. Setidaknya tercatat ada 77 indikasi stunting di Desa Randuagung, termasuk 20 diantaranya masih berusia di bawah dua tahun. 

Hal ini sebagaimana dituturkan oleh Bidan Sella selaku bidan koordinator wilayah Kecamatan Sumberjambe. "Kasus stunting di Desa Randuagung tergolong tinggi dari pada wilayah-wilayah lain, per tahun ini saja sebanyak 77 anak terindikasi stunting. 

Lalu untuk usia di bawah dua tahun sebanyak 20 anak terindikasi terkena stunting" tutur Bidan Sella ketika ditemui oleh mahasiswa KKN di Puskesmas Sumberjambe. 

Berdasarkan data tersebut, kemudian melalui kesempatan KKN kolaboratif ini, mahasiswa KKN mencoba untuk bergabung dalam kegiatan Posyandu yang secara rutin diadakan sebulan sekali di masing-masing dusun di Randuagung. Ikut sertanya mahasiswa KKN dalam acara rutinan Posyandu ini bertujuan untuk mengulik lebih mendalam mengenai persoalan stunting di Desa Randuagung. 

Di samping itu, adanya kegiatan posyandu ini dimanfaatkan untuk menguatkan literasi mengenai persoalan stunting kepada masyarakat desa khususnya para ibu-ibu. 

Sebagaimana pada acara Posyandu yang telah dilaksanakan di dua dusun sebelumnya yaitu Sumber Malang dan Sumber Kokap, para mahasiswa KKN yang terdiri dari perwakilan 3 orang ikut terjun bersama para kader dan bidan wilayah tersebut. 

Pertama, untuk wilayah Dusun Sumber Malang acara Posyandu telah dilakukan pada tanggal 5 Agustus kemarin. Pada kegiatan ini banyak dihadiri oleh para ibu-ibu beserta anak balitanya, serta tidak ikut ketinggalan juga dengan para ibu hamil yang ada pada wilayah dusun tersebut. 

Dari kegiatan yang berlangsung kurang lebih 3 jam tersebut, berdasarkan pengamatan mahasiswa KKN menyebutkan bahwa penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Dusun Sumber Malang masih sulit untuk dicapai. 

Hal ini disebabkan ketidaklayakan tempat kamar mandi yang tersedia di masing-masing rumah, serta bahkan terdapat beberapa ibu-ibu yang masih mengandalkan air sumur tak terlindung atau sungai untuk keperluan air sehari-hari. Selain itu, pemberian gizi yang kurang seimbang kepada anak juga disinyalir menjadi salah satu penyebab stunting di dusun ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline