Lihat ke Halaman Asli

Pemecahan Masalah Kelangkaan Pupuk di Desa Mrawan dengan Pembuatan MOL Akar Bambu

Diperbarui: 30 Juli 2023   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Kolaborasi #2 Kelompok 061 Menggelar Sosialisasi Pembuatan MOL Akar Bambu/PGPR Bersama Masyarakat Desa Mrawan 

KKN Kolaborasi #2 Kelompok 061 Melakukan Pengambilan Akar Bambu di Dusun Gumuk Suda Bersama Bapak Kepala Dusun (Bapak Budi)

Pada tanggal 24 Juli 2023, para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam program kolaborasi berkumpul di Desa Mrawan untuk memecahkan masalah kelangkaan pupuk yang sedang dihadapi oleh masyarakat setempat. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya para mahasiswa untuk berkontribusi dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa. Dalam acara tersebut, para mahasiswa KKN melakukan pertemuan dengan perangkat desa dan petani setempat untuk mendengarkan permasalahan dan tantangan yang dihadapi terkait kelangkaan pupuk. Diskusi yang berlangsung dengan penuh antusiasme dan semangat kolaborasi membuka peluang bagi ide-ide baru untuk mengatasi masalah tersebut.

Diskusi Mengenai Program Kerja

Setelah melakukan analisis mendalam, para mahasiswa KKN bersama perangkat desa menyepakati untuk mengadakan kegiatan sosialisasi tentang pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) pada hari Sabtu, 29 Juli 2023. MOL dipandang sebagai alternatif pengganti pupuk kimia yang mahal dan sulit didapatkan. Selain itu, bahan yang kami gunakan sebagai alternatif pembuatan MOL yaitu menggunakan akar bambu, dimana yang kami ketahui desa mrawan juga kaya akan SDAnya yaitu berupa bambu, sehingga untuk mencari akar bambu sebagai bahan utama pembuatan MOL menjadi mudah. 

Akar bambu disini berfungsi untuk memunculkan adanya mikroorganisme yang tersisa dari tanah yang masih menempel pada akar bambu yang digunakan. MOL mengandung bakteri, perangsang tumbuhan, unsur hara dan makro, dan dapat dimanfaatkan sebagai agen hayati pengendali hama dan penyakit. MOL dapat dimanfaatkan sebagai dekomposer, pupuk hayati dan sebagai fungisida organik. 

Proses Pengambilan Akar Bambu

Langkah awal yang baik dalam menyelesaikan masalah kelangkaan pupuk di Desa Mrawan dan membuka peluang untuk pengembangan pertanian berkelanjutan dengan menggunakan MOL sebagai solusi ramah lingkungan. Kegiatan kolaboratif ini menunjukkan semangat gotong royong dan komitmen para mahasiswa KKN dalam membantu masyarakat desa mencapai kemandirian dan kesejahteraan yang berkelanjutan, sehingga dengan adanya sosialisasi ini semua perangkat desa dan mahasiswa KKN kolaborasi berharap agar dapat mengatasi mengenai kelangkaan pupuk yang ada di desa mrawan. Hal tersebut juga memberikan edukasi terhadap masyarakat mengenai MOL yang dapat digunakan sebagai pengganti pupuk urea.

Doa Bersama Sebelum Acara

Pengisian Daftar Hadir

Sambutan oleh Bapak Kepala Desa (Bapak Salim) dan Koordinator Desa (Abi)

Antusiasme Masyarakat saat Pemaparan Materi

 

https://www.unej.ac.id/

https://www.upnjatim.ac.id/

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline