Lihat ke Halaman Asli

KKN8 Menampu

Mahasiswa

Sapu Cap "Walet" Produk Unggulan Dusun Pulorejo Desa Menampu

Diperbarui: 27 Agustus 2022   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kunjungan mahasiswa kelompok 8 KKN kolaboratif Jember ke industri pengrajin sapu Dusun Pulorejo (Dokpri)

Kebersihan menjadi hal terpenting dalam kenyamanan tempat tinggal. Hal itu menjadikan sapu sebagai alat kebersihan yang wajib ada di dalam rumah dan tempat-tempat lainnya. Seiring bergulirnya waktu, jenis-jenis sapu semakin banyak di pasaran. Mulai dari sapu tradisional hingga sapu elektrik. Meskipun sapu semakin banyak jenisnya , hal tersebut tidak menurunkan eksistensi sapu rayung di kalangan masyarakat.

Salah satu jenis sapu rayung cap "WALET" (Dokpri)

Sapu rayung merupakan jenis sapu yang memiliki warna kuning kecokelatan dengan pegangan sapu terbuat dari bambu. Rayung merupakan tangkai pelepah rumput gelagah. Jenis sapu ini memiliki kesan tradisional sehingga sampai saat ini masih mampu menarik minat masyarakat. Pak Heru merupakan warga Dusun Pulorejo Desa Menampu yang menjadi salah satu pengrajin sapu rayung cap "Walet". Beliau telah memulai industri pembuatan sapu rayung sejak awal tahun 2000-an. Berbekal latar belakang orang tua yang juga pengrajin sapu, Pak Heru mulai belajar dan menekuni cara membuat sapu.

Wawancara mahasiswa kelompok 8 KKN kolaboratif Jember kepada pemilik usaha pengrajin sapu (Dokpri)

Merk dan logo sapu asli Dusun Pulorejo (Dokpri)

"Ini tadinya tidak sebesar ini, saya mulai dari bawah, buat sendiri, jual sendiri, keliling sendiri, semua itu sudah pernah saya lewati hingga bisa menjadi seperti saat ini." Tutur Pak Heru.

Selain menghasilkan keuntungan pribadi, usaha sapu rayung asli Dusun Pulorejo ini menjadi mata pencaharian baru bagi masyarakat sekitar. Pak Heru memberdayakan masyarakat menjadi pengrajin sapu. Pada umumnya masyarakat bekerja sebagai petani, dengan adanya industri sapu rayung ini masyarakat memiliki pekerjaan tambahan menjadi pengrajin sapu. Pengrajin mengambil sejumlah rumput gelagah dan menganyamnya dirumah masing-masing. Setelah menjadi anyaman, sapu yang setengah jadi disetorkan kembali kepada Pak Heru.

Industri pembuatan sapu Dusun Pulorejo (Dokpri)

"Untuk menghadapi persaingan kami selalu menjaga dan meningkatkan kualitas barang. Karena sapu cap "Walet" ini telah dipercaya kualitasnya oleh pelanggan", Imbuh Pak Heru.

Kunjungan mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 08 ke industri sapu milik Pak Heru bertujuan untuk mengenalkan metode pemasaran secara online melalui sosial media dan e-commerce. Dengan adanya pemasaran online melalui sosial media dan e-commerce diharapkan industri sapu di Dusun Pulorejo Desa Menampu menjadi semakin berkembang dan menjadikan Desa Menampu sebagai sentra pengrajin sapu di wilayah Kabupaten Jember.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline