Tingkat literasi di Indonesia dinilai masih tergolong cukup rendah. Hal ini terbukti dari kurangnya minat baca masyarakat yang disinyalir bukan tanpa sebab. Indonesia menjadi salah satu Negara yang menempati posisi kedua dari bawah, yang memiliki kualitas literasi dan minat baca yang sangat rendah.
Pada realitanya pun kita kerap menemukan permasalahan terkait hal tersebut di berbagai wilayah Indonesia, salah satunya di Desa Jatimulyo. Selama melaksanakan program kegiatan KKN Kolaboratif ini, nyatanya kelompok 78 secara langsung telah menjumpai beberapa anak usia sekolah di Desa Jatimulyo, yang rupanya masih mengalami kesulitan dalam hal membaca.
Permasalahan di kalangan anak-anak tersebut tak lepas dari pengaruh banyak faktor, salah satunya ‘gadget’. Keterlibatan gadget tentu bakal memberi dampak buruk bagi anak-anak, mereka cenderung lebih suka bermain ketimbang membaca buku.
Melihat kondisi tersebut, dalam upaya meningkatkan tingkat dan kemampuan literasi, mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 78 mendirikan taman baca anak di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah. Selain bertujuan untuk mengembangkan minat baca, dengan adanya taman baca ini diharapkan juga dapat meningkatkan kesempatan belajar untuk anak-anak.
Sebelum kegiatan tersebut berlangsung, adapun program kerja yang dilakukan oleh tim mahasiswa KKN Kolaboratif sembari menunggu grand opening, yakni bentuk ‘donasi buku’ yang diperuntukkan anak-anak Desa Jatimulyo.
Kegiatan yang digelar pada Minggu, (7/8) lalu ini diawali dengan menggelar kegiatan grand opening yang disambut penuh hangat dan antusias oleh anak-anak Desa Jatimulyo. Grand opening yang berlokasi di posko mahasiswa KKN Kolaboratif 78, Dusun Bringinsari RT 03 RW 03, Desa Jatimulyo ini sekaligus menjadi pembuka untuk kegiatan taman baca dan pengadaan edukasi bimbingan belajar gratis bagi anak-anak Desa Jatimulyo.
Taman baca ini sebenarnya menjadi rencana program dari Karang Taruna yang belum sempat terealisasikan lantaran beberapa hal. Oleh karena itu, kehadiran Mahasiswa KKN kali ini, tergerak untuk mewujudkan rencana tersebut menjadi bentuk program berkelanjutan. Namun, program ini tak berjalan sendiri, melainkan mahasiswa KKN Kolaboratif 78 tetap menggandeng karang taruna Desa Jatimulyo